Edukasi Mitos dan Fakta Gizi pada Remaja di Kota Batam

Abstract

Abstrak. Adolescents are a nutritionally vulnerable group, particularly susceptible to misinformation about diet and nutrition, especially from social media platforms. Common nutrition myths—unsupported by scientific evidence—can negatively influence eating behaviors and long-term health outcomes. To address this issue, the Nutrition Study Program of Universitas Internasional Batam conducted an educational intervention for senior high school students in Batam City. The activity involved 200 students and employed an interactive approach, including lectures, myth-versus-fact quizzes, and group discussions. Pre- and post-tests were used to evaluate the effectiveness of the intervention. Results showed a significant improvement in students’ knowledge, with average scores increasing from 58 to 83 (on a scale of 0–100), and 87% of participants were able to accurately distinguish nutrition myths from facts after the session. Students and accompanying teachers responded positively, noting the activity was engaging and informative. These findings suggest that contextually relevant and participatory school-based nutrition education can effectively improve adolescent nutrition literacy. The program highlights the need for continued and expanded efforts to equip young people with the critical thinking skills necessary to navigate nutrition information and adopt healthier dietary practices.

Keywords: nutrition education, myths and facts, adolescents, nutrition literacy, school-based intervention, Batam

Abstrak. Remaja usia sekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap pengaruh informasi gizi yang keliru, terutama yang bersumber dari media sosial. Miskonsepsi atau mitos-mitos gizi yang tidak berbasis ilmiah dapat berdampak negatif terhadap pola makan dan status kesehatan jangka panjang. Program Studi Gizi Universitas Internasional Batam melaksanakan kegiatan edukasi gizi kepada siswa SMA dan SMK di Kota Batam dengan pendekatan interaktif untuk meluruskan pemahaman tentang mitos dan fakta gizi. Sebanyak 200 siswa mengikuti kegiatan ini yang dilakukan dalam bentuk ceramah interaktif, kuis mitos-fakta, serta diskusi kelompok. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur efektivitas kegiatan. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, di mana rata-rata skor siswa meningkat dari 58 menjadi 83 (skala 0–100), dan sebanyak 87% siswa mampu membedakan mitos dan fakta gizi dengan benar setelah edukasi. Kegiatan ini juga mendapat tanggapan positif dari siswa dan guru pendamping. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi gizi berbasis sekolah yang dirancang secara partisipatif dan kontekstual efektif dalam meningkatkan literasi gizi remaja. Diharapkan kegiatan serupa dapat dikembangkan lebih luas dan berkelanjutan guna membentuk generasi muda yang lebih kritis dan sehat secara nutrisi.

Kata kunci: edukasi gizi, mitos dan fakta, remaja, literasi gizi, sekolah, Batam