Analisis Dampak Sosial Ekonomi Agro Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat Di Rembangan Wilayah Kabupaten Jember
DOI:
https://doi.org/10.61722/jiem.v2i9.956Keywords:
Agrowisata, Pemberdayaan Masyarakat, Komunitas Ekonomi, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi.Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk menganalisis tingkat keberdayaan peternak sapi perah komunitas agrowisata ternak di Kawasan Rembangan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa. Kabupaten Jember; 2) Menganalisis dampak pengaruh pengembangan agrowisataSapi perah terhadap masyarakat pemberdayaan dan perekonomian masyarakat pada kawasan agrowisata di kawasan wisata Rembangan, Kabupaten Jember; dan 3) Menyusun strategi atau program prioritas pengembangan agrowisata sapi perah yang dapat meningkatkan manfaat dan kontribusi perubahan positif bagi masyarakat kawasan wisata Rembangan, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode ex post facto desain yang pengambilan datanya berlangsung selama dua bulan terhitung bulan Maret sampai dengan April 2024. Lokasi penelitian berada di Kawasan Rembangan. Sebagai destinasi wisata sapi perah. Populasi penelitian adalah masyarakat yang tinggal di kawasan Rembangan. Sampel ditentukan dengan cara unproportional sampling yaitu sampel sebanyak 35 masyarakat lokal dan 35 petani. yang tersebar di desa-desa Tempat Pengumpulan Susu (TPS). Terdapat 4 desa yang masing-masing desa mempunyai 1 TPS yang mensuplai Susu segar. Ke empat desa tersebut tersebar di Kawasan wisata Rembangan, Jember yaitu Desa Kemuning Lor, Desa Kamal, Desa Candijati, dan Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Pengumpulan data dilakukan dengan angket, dokumentasi dan wawancara semi terstruktur setelah sebelumnya diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dikumpulkan menggunakan; kuesioner, observasi dan pendalaman dengan melakukan wawancara semi terstruktur, serta wawancara dengan ahli yang mempunyai informasi penelitian. Observasi dilakukan untuk mengamati dan memperoleh informasi yang berguna untuk memperoleh informasi dan data yang tepat dan akurat. Selain itu, pilihan ahli dari pemangku kepentingan agrowisata adalah digunakan, yang mempunyai informasi penelitian untuk memperoleh data dan informasi penyusunan strategi untuk meningkatkan dampak sosial ekonomi dan sumber daya manusia dengan menggunakan ISM (Interpretative Structural Modeling). Hasil penelitian menunjukkan Driver Power tertinggi atau elemen kunci yang merupakan aktor yang sangat penting untuk mendorong berjalannya agrowisata sistem manajemen adalah kemampuan interpersonal dan kapasitas pengambilan keputusan interpersonal Kemampuan dan pengambilan keputusan merupakan faktor penting dalam pengelolaan kawasan agrowisata di Rembangan Kabupaten Jember. Sub unsur yang mempunyai kekuatan pendorong besar pada urutan kedua adalah aspek partisipasi dan persepsi masyarakat. Dengan kata lain, partisipasi masyarakat dan Persepsi masyarakat mengenai pentingnya agrowisata sangat penting dalam mendorong hal tersebut keberhasilan pengelolaan program agrowisata. Sedangkan unsur yang ketiga adalah unsur pendapatan dan lapangan kerja. Penataan unsur-unsur aktor menunjukkan keterampilan interpersonal tersebut dan kapasitas pengambilan keputusan tertinggi berada pada level 4 yang berarti keberhasilan pengelolaan agrowisata sangat diperlukan interpersonal skill dan pengambilan keputusan yang baik. kapasitas pengelola agrowisata. Pada level 3 adalah aspek partisipasi masyarakat dan persepsi. Sedangkan level 2 adalah aspek pendapatan dan level 1 adalah aspek lapangan kerja.
References
. Statistik Kabupaten Jember Tahun 2022
. Statistik Kabupaten Jember Tahun 2023
. The custody tanti. 2018. Attitude To Participation Analysis of Agro-Tourism Management at KUD Argopuro, Rembangan District, Jember Regency, East Java. ICOFA. Jember State Polytechnic.
. Anonymous. 2011. Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 50 of 2011 Concerning The Second International Conference on Food and Agriculture ISBN : 978-602- 14917-9- 9 Proceedings of The Second International on Food and Agriculture | 417 the National Tourism Development Master Plan for 2010-2025. Accessed April 25, 2018. www.bphn.go.id/data/documents/11pp050.pdf.
. Budiarti, T., Suwarto, and I. Muflikhati. 2013. Development of Community-Based Agrotourism on Integrated Farming to Improve Farmer's Welfare and Agricultural System Sustainability. Indonesian Agricultural Science Journal. 18 (3): 200-207.
. Wihasta, C.R. and Eko Prakoso. The Development of Arum Flower Tourism Village and Its Impact on the Socio-Economic Conditions of the Donokerto District of Turi District. https://media.neliti.com, publications.
. Setyowati, Ana. 2009. The existence of Sondokoro Agrotourism and its impact on the socio- economic life of the people of Ngijo Village, Tasikmadu District, Karanganyar Regency.
Eleven March FKIP. Surakarta
. Arieta, Siti. 2010. Community Based Tourism in Coastal Communities; Impact on the Environment and Economic Empowerment. Journal of Maritime Dynamics Vol. 2 No.1, September 2010.
. Chasriyah. 2019. Economic Impacts and Management Strategy of Pokland Tourism Area, Cianjur Regency, West Java Province. Thesis. FEM, PSL. Bogor Agricultural Institute. Bogor.
. Mardiyaningsih, Dyah Ita. 2003. Tourism Industry and Its Impact on the Social Economy of Local Communities. (Case of Two Villages of Borobudur District, Magelang District, Central Java Province). Faculty of Agricultural Social Economics. Bogor Agricultural Institute.
. Lutfi, Muhamad. 2013. Tourism Development and Socio-Economic Impacts in Bandar Lampung. Journal of Accounting and Management Research, Vol. 2, No. 1, June 2013.
. Suwignyo. 2010. Empowerment of Communities Around Forests Through Group Approaches. (PHBM Case in Perhutani Unit 1 Production Forest Area in Central Java Province). Graduate School. Bogor Agricultural Institute.
. Suliyanto. 2006. Business Research Methods. Yogyakarta: Andi Offset
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.