PROFESI DAN PROFESI HUKUM DALAM KERANGKA MASYARAKAT MODERN DI ERA DIGITALISASI
DOI:
https://doi.org/10.61722/jinu.v1i4.1784Keywords:
Legal Profession, Digitalization Era, Moral valuesAbstract
The legal profession, which includes various roles such as advocate, judge, prosecutor, police, notary, legal consultant and mediator, has its own characteristics compared to other professions. In the era of digitalization, the legal profession faces new challenges and opportunities that require integrity, honesty, authenticity, responsibility, moral independence and moral courage as basic values. Franz Magnis Suseno stated that these five moral values are essential in forming an ideal legal professional personality. The legal profession is closely related to law enforcement and human rights in Indonesia, involving institutions such as the judiciary, prosecutor's office, police, Supreme Court and Constitutional Court. Digitalization is affecting legal practice, requiring legal professionals to be adaptive to technology and social change. In addition to their traditional roles, each legal profession has a unique contribution to make in modern society, which includes providing protection, law enforcement, consultation, and mediation. A deep understanding of the characteristics and ethics of the legal profession as well as adaptation to the era of digitalization is very important to maintain integrity and effectiveness in law enforcement.
References
E. Soemaryono, Etika Profesi Hukum, Norma-norma bagi Penegak Hukum, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1995, 32.
Suparman Marzuki, Etika dan Kode Etik Profesi Hukum, Yogyakarta: Penerbit FH UII Press, 2017,18
Hukum Online, Tantangan dan Peluang Mahasiswa Hukum Hadapi Era Digitalisasi.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), 271.
www. Polri. go.id. diakses 12 Maret 2017
R. Tresna, Peradilan Di Indonesia dari Abad ke Abad, Cetakan ke-3, Pranya Paramita, Jakarta, 1978, hal. 153
Muhammad Jusuf, Hukum Kejaksaan: Eksistensi Kejaksaan Sebagai Pengacara Negara Dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara, Laksbang Justitia, Surabaya, 2014, hal. 104-105. Baca juga Kejaksaan Republik Indonesia, Sejarah Kejaksaan Republik Indonesia, www.kejaksaan.go.id. Dikunjungi pada tanggal 8 Maret 20017
Marwan Effendy, Kejaksaan RI: (Posisi dan Fungsinya dari Perspektif Hukum), PT Gramedia Pustaka Utama, 2005,
Charles Edward Wyazanki Jr, The New Meaning of Justice, Bantam Book, 1966, hal 5
A. Sukris Sarmadi, Advokat Litigasi dan Non Litiagasi Pengadilan-menjadi advokat Indonesia kini. Jakarta, Bina Cipta, Jakarta, 2009
Black’s Law Dictionary, ed. 5. Tahun 1979,
Pasal 1 (1) UU No. 18 Tahun 2003
Sebutan untuk pengadilan negeri Hindia Belanda
Dewan Kehakiman menyelesaikan masalah hukuman yang telah diputuskan oleh Collegie van Schepenen (Dewan Pemulihan Keamanan)
Pasal 16
G.H.S Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), Erlangga, Jakarta, 1999, hal. 3.
Tan Thong Kie, Studi Notariat dan Serba-serbi Praktek Notaris, Buku I, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2000, hal.16
R.Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia,. PT. Raja Grafindo, Jakarta, 1993, hal. 13










