Peran dukungan sosial orangtua terhadap subjective well-being mahasiswa yang terancam drop out: Studi Korelasional
DOI:
https://doi.org/10.61722/jinu.v2i5.5454Keywords:
dukungan sosial orangtua, subjective well-being, mahasiswa, drop out, korelasiAbstract
Subjective well-being merupakan hal yang penting bagi mahasiswa karena berperan dalam menjaga Kesehatan mental, ketahanan menghadapi tekanan akademik, serta keberhasilan menyelesaikan studi. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang mengalami penurunan subjective well-being, terutama mereka dalam situasi terancam drop out. Salah satu factor yang diyakini dapat mempengaruhi subjective well-being adalah dukungan social orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan sosial orangtu dengan subjective well-being mahasiswa yang terancam drop out. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Populasi penelitian berjumlah 382 mahasiswa dan sampel 196 mahasiswa di pilih menggunakan Teknik simple random sampling. Berdasarkan rumus slovin dengan toleransi kesalahn 5%. Data dikumpulkan melalui skala dukungan sosial orangtua dan skala subjective well-being yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan subjective well-being dengan nilai korelasi pearson sebesar r=0,172 dan signifikansi p=0,016(p<0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi dukungan sosial orangtua yang diberikan, maka semakin tinggi juga subjective well-being mahasiswa.
References
Al Amelia, S. D., Pratikto, H., & Nainggolan, E. E. (2022). Dukungan sosial dan subjective well-being pada mahasiswa rantau. INNER: Journal of Psychological Research, 2(1), 58–66.
Chattu, V. K., Sahu, P. K., Seedial, N., Seecharan, G., Seepersad, A., Seunarine, M., Sieunarine, S., Seymour, K., Simboo, S., & Singh, A. (2020). Subjective well-being and its relation to academic performance among students in medicine, dentistry, and other health professions. Education Sciences, 10(9), 224.
Dewi, L., & Nasywa, N. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being. Universitas Ahmad Dahlan.
Diener, E., & Ryan, K. (2009). Subjective well-being: A general overview. South African Journal of Psychology, 39(4), 391–406.
Emda, A. (2018). Kedudukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2), 172–182.
Hafsari, A. (2020). Religiusitas dan stres akademik mahasiswa. Universitas Muhammadiyah Malang.
Hartini, S., Ernawati, S., & Purnomosidi, F. (2025). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Program Studi Psikologi di Universitas Sahid Surakarta. Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora Dan Ilmu Pendidikan, 4(1), 157–170.
Hasbullah, R. (2008). Faktor-faktor penyebab drop out mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang. Karawang: Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Nugraha, A. P., Hati, K. B. B., Renita, D., & Anggita, G. (2020). Stres Akademik: Apa Solusinya?, Sebuah Studi Kasus Mengenai Coping Mechanism Mahasiswa.
Nurhayati, S., & Luthfi, E. T. (2015). Prediksi Mahasiswa Drop out Menggunakan Metode Support Vector Machine. Sisfotenika, 5(1), 82–93.
Putri, A. (2009). HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO. Universitas Diponegoro.
Revendra, A., & Duryati, D. (2022). Hubungan antara stres akademik dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa di kota padang. Socio Humanus, 4(1), 72–86.
setyaningrum, A. (2015). Pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap motivasi berprestasi siswa kelas v sekolah dasar. Basic Education, 4(17).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JURNAL ILMIAH NUSANTARA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










