The Faktor Determinan Terjadinya Pencabulan dan Pelecehan terhadap Perempuan

Ciek Julyati Hisyam; Benedictus Raditya; Hernan Solari; Ilham Danu Prasetyo; Muhammad Fauzil Adhim; Nasrani Nofati Waruwu; Roberto Dowansiba

doi:10.61722/jirs.v2i1.3644

Authors

Ciek Julyati Hisyam Universitas Negeri Jakarta
Benedictus Raditya Universitas Negeri Jakarta
Hernan Solari Universitas Negeri Jakarta
Ilham Danu Prasetyo Universitas Negeri Jakarta
Muhammad Fauzil Adhim Universitas Negeri Jakarta
Nasrani Nofati Waruwu Universitas Negeri Jakarta
Roberto Dowansiba Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.61722/jirs.v2i1.3644

Keywords:

Sexual Assault, Harassment, Gender, Patriarchy, Inequality

Abstract

Abstract. Sexual assault and harassment against women are forms of gender-based violence that have become serious issues in various countries, both developing and developed. This problem involves not only individual aspects but also results from discriminatory social norms that place women in subordinate positions. Social stigma often serves as a barrier for victims to report incidents, while patriarchal culture exacerbates gender injustice. The psychological impact on victims is significant, causing trauma that disrupts mental health. Women's financial dependence also contributes to the difficulty of fighting violence, perpetuating this cycle. Additionally, the development of technology and social media has created new forms of harassment, such as cyber harassment, which are becoming increasingly complex. A lack of digital literacy makes women vulnerable targets. Therefore, there is a need for an approach that integrates education, legal reform, and social support to address this issue. Efforts to empower women and prevent gender-based violence must be designed to involve all layers of society and address the root causes of gender inequality.

References

Agustanti, R. D., & Waluyo, B. KONSEP SISTEM PERADILAN PIDANA KHUSUS PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN. Masalah-Masalah Hukum, 52(1), 42-51.

Ahyun, F. Q., Solehati, S., & Prasetiya, B. (2022). Faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual serta dampak psikologis yang dialami korban. Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 92-97.

Alhakim, A. (2021). Kekerasan terhadap Perempuan: Suatu Kajian Perlindungan Berdasarkan Hukum Positif Di Indonesia. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 115-122.

Al Rahman, N. (2019). Pelecehan seksual verbal pada mahasiswi berjilbab (Studi tentang pemaknaan pengalaman pelecehan seksual verbal bagi mahasiswi berjilbab di kota Surabaya) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Arawinda, S. H. (2021). Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan Korban Kekerasan Berbasis Gender Online di Indonesia. Jurnal Yustika: Media Hukum Dan Keadilan, 24(02), 76-90.

Dewi, R. A. K., & Lovita, A. (2024). Upaya Perlindungan Korban Pelecehan Seksual pada Perempuan (Studi Pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Masyarakat di Kota Tanjungpinang). Jurnal Kajian Gender dan Anak, 8(1), 13-24.

Dwiyanti, F. (2014). Pelecehan seksual pada perempuan di tempat kerja (studi kasus kantor satpol PP Provinsi DKI Jakarta). University of Indonesia.

Facio, A. (2013). What is patriarchy. Translated from the Spanish by Michael Solis, 1-5.

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33-54.

Ginting, M. H. P., Akbar, M., & Gusmarani, R. (2022). KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN SOSIOKULTURAL. Journal Law of Deli Sumatera, 2(1).

Harrington Conner, D. (2014). Financial freedom: Women, money, and domestic abuse. William & Mary Journal of Race, Gender, and Social Justice, 20(2), 339–348. William & Mary Law School Scholarship Repository.

Karliana, A., & Prabowo, H. (2014). Pelecehan seksual di angkutan krl ekonomi dari perspektif pelaku. In The 17th FSTPT International Symposium, August (pp. 22-24).

Kurnianingsih, S. (2003). Pelecehan seksual terhadap perempuan di tempat kerja. Buletin Psikologi, 11(2).

Lubis, R., & Triadi, I. (2024). Menganalisis Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Konstitusi (Studi Tentang Perlindungan Hak Asasi Manusia). Indonesian Journal of Law and Justice, 1(4), 12-12.

Nanda, N. D., Ikhwana, B. A., & Az-Zahra, J. (2023). Pemicu Pelecehan Seksual pada Perempuan. Perkara: Jurnal Ilmu Hukum dan Politik, 1(4), 289-296.

Pitaloka, E. P. T. R., & Putri, A. K. (2021). Pemaknaan Kekerasan Simbolik Dalam Pelecehan Seksual Secara Verbal (Catcalling). Journal of Development and Social Change, 4(1), 90-114.

Putri, L. R., Pembayun, N. I. P., & Qolbiah, C. W. (2024). Dampak Kekerasan Seksual terhadap Perempuan: Sebuah Sistematik Review. Jurnal Psikologi, 1(4), 17-17.

Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif: wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 35-40.

Rahman, A. (2024). Penghapusan Kekerasan Seksual dan Keadilan Gender. Jurnal Perempuan, 29(1), i-x.

Roem, A. M., Aituru, Y. P., Rumalean, Z. Z., & Muslim, M. (2024). Pembaruan Hukum Perdata sebagai Upaya Meningkatkan Keadilan Gender. UNES Law Review, 6(3), 9469-9478.

Sari, Afna Fitria. (2023). FAKTOR DAN BENTUK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI KOTA TANJUNGPINANG. Pusat Studi Gender dan Anak UIN Alauddin Makassar, 7(2), 146-163.

Shindita, N., S., & Mukaromah. (2020). Etika Komunikasi dan Interaksionisme Simbolik Pada Anggota Akun Draft Sms di Media Sosial. Jurnal KOMUNIKATIF, 9(1), 74-92.

Sinaga, H. (2022). MENGUNGKAP REALITAS DAN SOLUSI TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. IBLAM LAW REVIEW, 2(1), 188-210.

Siregar, D. S. (2024). Fenomena Kekerasan Berbasis Gender Terhadap Perempuan. Yurispruden: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Islam Malang, 7(1), 40-58.

Sodah, Y. (2023). Kekerasan Terhadap Perempuan: Pencegahan dan Penanganan Suatu Tinjauan Psikologi Sosial. Syntax Idea, 5(11), 2327-2336.

Sopariyah, M., & Khairunnisa, A. (2024). BUDAYA PARTIARKI DAN KETIDAKADILAN GENDER DI KEHIDUPAN MASYARAKAT. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(7), 3.227-3.232.

Sulaeman, R., Sari, N. M. W. P. F., Purnamawati, D., & Sukmawati, S. (2022). Faktor Penyebab Kekerasan Pada Perempuan. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(3), 2311-2320.

Supanto, S. (2004). Pelecehan Seksual Sebagai Kekerasan Gender: Antisipasi Hukum Pidana. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 20(3), 288-310.

Swari, P. R. (2023). Budaya Patriarki dan Tantangan Dalam Kebebasan Berekpresi (Analisis Menggunakan Teori Konflik Ralf Dahrendorf). Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(2), 213-218.

Tutrianto, R., & Nizar, S. (2021). Cyber Sexual Harassment Sebagai Bentuk Kerentanan Viktimisasi Terhadap Perempuan (Studi pada Tiga Korban Pengguna Twitter Inisial DN, NA, dan R). SISI LAIN REALITA, 6(2), 17-32.

Umniyyah, Z. (2021). Kekerasan berbasis gender: Belenggu patriarki terhadap perempuan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Journal of Feminism and Gender Studies, 1(1), 22-29.

Vranjes, I., Farley, S., & Baillien, E. (2020). Harassment in the digital world: Cyberbullying. In Bullying and Harassment in the Workplace (pp. 409-433). CRC Press.

Wall, E. (Ed.). (1992). Sexual harassment: Confrontations and decisions (Vol. 92). New York. Prometheus Books.

Watson, S. (2023). Taking on the world: Tackling gender-based violence in the online space. Papers from the British Criminology Conference, 22, 8–23. British Soci

The Faktor Determinan Terjadinya Pencabulan dan Pelecehan terhadap Perempuan

Authors

DOI:

Keywords:

Abstract

References

Downloads

Published

Issue

Section

License

MENU