POTENSI EKSPOR COCOPEAT INDONESIA KE CHINA DAN JEPANG
DOI:
https://doi.org/10.61722/jirs.v2i1.3773Keywords:
Cocopeat, Coconut Fiber, Planting Media, Hydroponic System, Organic Waste, TechnologyAbstract
Abstract. Cocopeat is an organic material derived from coconut fiber, which is now one of the planting media that is widely used in modern agriculture. Cocopeat has a light texture and consists of fine particles similar to peat. Because it is rich in lignin and cellulose, cocopeat has a high ability to absorb water and good structural stability, even after long-term use. Apart from its superior physical properties, cocopeat can balance the pH in the range of 5.5 to 6.5, making it suitable for various types of plants. Cocopeat can also be used in hydroponic systems to increase aeration and maintain nutrients, so that plant roots can grow well. Research shows that cocopeat has natural antimicrobial characteristics that help prevent the emergence of pathogens in plants. However, there are several obstacles to using cocopeat, one of which is the high levels of salt or sodium and potassium ions that are often present in the raw product, so a washing process is required before it can be used. Cocopeat is the focus of organic waste management studies. In organic farming practices, cocopeat can increase soil fertility by improving its structure and increasing its ability to absorb water. The advantages of cocopeat make it an ideal choice when compared to other planting media that have a greater impact on the environment. However, the use of cocopeat in some areas is still hampered by technological limitations in processing and distribution costs. Therefore, developing technology for processing cocopeat and reducing logistics costs is very important to expand the use of cocopeat. By improving production processes, cocopeat has great potential to support the agricultural sector and protect the environment. Keywords: Cocopeat, Coconut Fiber, Planting Media, Hydroponic System, Organic Waste, Technology.Abstrak. Cocopeat merupakan bahan organik yang berasal dari serat kelapa, yang kini menjadi salah satu media tanam yang banyak digunakan di pertanian zaman modern. Cocopeat ini memiliki tekstur ringan dan terdiri dari partikel halus mirip gambut. Karena kaya akan lignin dan selulosa, cocopeat memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap air dan stabilitas struktur yang baik, bahkan setelah pemakaian jangka panjang. Selain kelebihan sifat fisiknya, cocopeat dapat menyeimbangkan pH dalam rentang 5,5 hingga 6,5, sehingga cocok untuk berbagai jenis tanaman. Cocopeat juga dapat digunakan dalam sistem hidroponik untuk meningkatkan aerasi serta menjaga nutrisi, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penelitian menunjukkan bahwa cocopeat memiliki karakteristik antimikroba alami yang membantu mencegah munculnya patogen pada tanaman. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pemakaian cocopeat, salah satunya adalah tingginya kadar garam atau ion natrium dan kalium yang sering ada di produk mentahnya, sehingga diperlukan proses pencucian sebelum bisa digunakan. Cocopeat menjadi fokus dalam studi pengelolaan limbah organik. Dalam praktik pertanian organik, cocopeat dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki struktur dan meningkatkan kemampuan untuk menyerap air. Keunggulan cocopeat menjadikannya pilihan ideal ketika dibandingkan dengan media tanam lain yang lebih berdampak pada lingkungan. Meskipun demikian, pemanfaatan cocopeat di beberapa wilayah masih terganjal oleh keterbatasan teknologi dalam pengolahannya dan biaya distribusinya. Oleh karena itu, pengembangan teknologi untuk pengolahan cocopeat dan penurunan biaya logistik sangat penting untuk memperluas pemakaian cocopeat. Dengan meningkatkan proses produksi, cocopeat memiliki potensi besar untuk mendukung sektor pertanian dan melindungi lingkungan.
Kata kunci: Cocopeat, Serat Kelapa, Media Tanam, Sistem Hidroponik, Limbah Organik, Teknologi.
References
Abdul Gafur, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia, Andrian Muklis, Politeknik Negeri Bengkalis, (2022). Rancang Bangun Mesin Pengurai Sabut Kelapa Menjadi Cocopeat Dan Cocofiber, https://doi.org/10.21831/dinamika.v7i1.48241
Ari Kuntardina, Widya Septiana, Qirana Wahida Putri, (2022), Pembuatan Cocopeat sebagai Media Tanam dalam Upaya Peningkatan Nilai Sabut Kelapa, http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v6i1.2333
Badan Pusat Statistik (diakses pada Kamis, 24 Oktober 2024)
Djaingsastro, A. J., Sinaga, H., & Sitorus, R. M. (2021). The Effect Of Cocopeat And Rice Husk Planting Media Hydroponically On The Growth Of Palm Oil In Pre Nursery. Biolink (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan), 7(2), 195–203. https://doi.org/10.31289/biolink.v7i2.4115
Khoirunisa, S., Irawan, B., Agustrina, R., Nurcahyani, E., & Wahyuningsih, S. (2021). Penggunaan Compost Tea yang Diinduksi Inokulum Fungi Lignoselulolitik Pada Media Tanam Cocopeat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kailan (Brassica oleracea L.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 21(1), 78-84. https://doi.org/10.25181/jppt.v21i1.1731
Kompasiana, Fadillah WillisTriyayuda, (19 Juni 2022). Potensi Ekspor Limbah Serbuk Klepa Tua (cocopeat). https://www.kompasiana.com/fadillahwillistriyayuda/62aecef0fdcdb4763d47a3f2/potensi-ekspor-limbah-serbuk-kelapa-tua-cocopeat
Linda Supraptiningsih, Shofia Hattarina, (2018), Pkm Kelompok Industri Pengolahan Limbah Sabut Kelapa (Cocopeat) Di Kabupaten Dan Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur, https://doi.org/10.37303/peduli.v2i2.67
Pascal Books, PT Mediatama Digital Cendekia, Abidin (9 Januari 2014). Strategi Pengembangan Agroindustri Kelapa Melalui Pembiayaan Partnership Bebas Bunga.
Putra, F. P., Saparso, S., Rohadi, S., & Ismoyojati, R. (2019). Respon Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Pada Berbagai Ketebalan Media Cocopeat Dan Waktu Pemberian Nutrisi Sundstrom. Jurnal Ilmiah Pertanian, 15(2), 57–66. https://doi.org/10.31849/jip.v15i2.1950
Sanjaya, M. I., Suryani, S., & Banu, L. S. (2022). Respon Beberapa Varietas Pakcoy Terhadap Media Cocopeat Pada Sistem Wick. Jurnal Ilmiah Respati, 13(2), 189–198. https://doi.org/10.52643/jir.v13i2.2711
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JURNAL ILMIAH RESEARCH STUDENT

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.