DINAMIKA COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN BENCANA ALAM GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DONGGALA

Authors

  • Khaliq Khaliq Universitas Tadulako
  • Asrifai Asrifai Universitas Tadulako
  • Syamsul Bahri Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.61722/jmia.v2i2.5556

Keywords:

Penggerakan Prinsip, Motivasi, Kapasitas Melakukan Tindak Bersama

Abstract

Kollaboratif Government menjadi tema kunci dalam proses bantuan bencana yang terjadi di Donggala pada 28 September 2018, konsep dinamis kollaboratif Government yang diusulkan oleh Emerson, Nabach, dan Balogh, yang terdiri dari prinsip-prinsip umum, motif bersama,  dan memobilisasi kapasitas untuk bertindak bersama, merupakan hal yang penting ketika mempertimbangkan proses tanggap darurat Gempa dan Tsunami, investigasi menyeluruh dengan prosedur ketat berhasil menelusuri dinamika kolaboratif government dalam tanggap darurat bencana pascagempa dan tsunami di kabupaten Donggala, serta kolaborasi lembaga swadaya masyarakat dan sektor swasta dalam penanganan gempa dan tsunami, hasil penelitian memperlihatkan bahwa, pada penggerakan prinsip Bersama menunjukkan aspek kemanusiaan menjadi penentu keterlibatan segenap komponen dalam penanganan bencana, atas dasar kemanusiaan itu juga mereka bergerak tidak menunggu lama setelah bencana terjadi secara bersamaan BPBD Donggala sebagai pemegang tanggungjawab dalam menanggulangi bencana membuka ruang kerjasama yang kuat dalam penanganan bencana, Motivasi Bersama, kolaborasi yang kuat antar segenap pemangku kepentingan dijadikan sebagai penyangga untuk memastikan semua masalah terselesaikan dengan baik, karena begitu banyaknya urusan mendesak yang harus diselesaikan ditambah lagi dengan luasnya cakupan wilayah terdampak menjadi alasan pentingnya kolaborasi yang kuat dihadirkan dalam penanganan bencana, satu hal yang mengembirakan pasalnya begitu banyak komponen yang tergerak untuk ikut serta dalam penangan bencana atas dasar nilai kemanusiaan menjadikan bencana menjadi urusan bersama, kolaborasi terbangun melalui hubungan interpersonal individu maupun kelompok. Kapasitas melakukan tindakan bersama, aspek financial yang dimiliki segenap pemangku kepentingan mendorong terbentuknya kolaborasi yang kuat dalam menangani tanggap darurat gempa bumi dan tsunami di Donggala, hubungan interpersonal antar individu atau kelompok dalam menggali pengetahuan menjadikan proses pendistribusian bantuan yang sifatnya cepat dan tepat sampai kepada para penerima manfaat,  Temuan pada collaborative governance jelas, tapi ada satu hal yang penting, yang menjadi sorotan adalah kurangnya ketersediaan, dokumen Perencanaan Darurat Gempa Bumi dan Tsunami, meskipun seharusnya disampaikan sebagai rencana kerja sama awal sebelum bencana terjadi, namun kondisi yang ada tetap mampu menghasilkan kerja sama yang kuat antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dalam tanggap darurat pasca bencana.

References

Abdussamad, H. Z., & Sik, M. S. (2021). Metode penelitian kualitatif. CV. Syakir Media Press.

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571.

Asrifai, A. (n.d.). DYNAMICS COLLABORATIVE GOVERNANCE IN HANDLING POST DISASTER CENTRAL PALU SULAWESI CITY.

Booher, D. E., & Innes, J. E. (2002). Network power in collaborative planning. Journal of Planning Education and Research, 21(3), 221–236.

Charalabidis, Y., & Loukis, E. (2012). Participative public policy making through multiple social media platforms utilization. International Journal of Electronic Government Research (IJEGR), 8(3), 78–97.

Dwiyanto, A. (2018). Manajemen Pelayanan Publik: Peduli Inklusif Dan Kolaborasi. UGM press.

Hardi, W. (2020). Collaborative Governance Dalam Perspektif Administrasi Publik.

Haryono, N. (2012). Jejaring untuk membangun kolaborasi sektor publik. Jurnal Jejaring Administrasi Publik, 4(1), 47–53.

Hermon, D. (2015). Geografi bencana alam. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.

Kooiman, J. (2002). Governing as governance. Governing as Governance, 1–264.

Masyhuri, A., Purnaweni, H., Herawati, A. R., & Priyadi, B. P. (2021). Kolaborasi Antar Stakeholders Dalam Manajemen Bencana Tanah Longsor Di Kota Semarang. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(2), 854–862.

Miles, Matheaw B, dan Huberman A. Michael. (2014). Terjemahan tjetjep Rohendi. Analisa Data Kualitatif. Jakarta: UI Press

Moleong, L. J. (1989). Metodologi penelitian kualitatif. (No Title).

Mukhtar, P. D., & Pd, M. (2013). Metode praktis penelitian deskriptif kualitatif. Jakarta: GP Press Group.

Mutiarawati, T., & Sudarmo, S. (2021). Collaborative governance dalam penanganan rob di Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan. Jurnal Mahasiswa Wacana Publik, 1(1), 82–98.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam.

Nasional, P. G. (2018, September 2018). Gempabumi Tektonik M=7.7 Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat, 28 September 2018, Berpotensi Tsunami. Retrieved Desember 26, 2021

O’Flynn, J., & Wanna, J. (2008). Collaborative Governance: A new era of public policy in Australia? Anu Press.

Rhodes, R. A. W. (1996). The new governance: Governing without government. Political Studies, 44(4), 652–667.

Seigler, D. (2011). Renewing Democracy by Engaging Citizens in Shared Governance. JSTOR.

Sinambela, M., Hasibuan, A., Makbul, R., Armus, R., Marlyono, S. G., Simarmata, M. M., Kuswanto, K., Fatmayanti, A., Manalu, V., & Bachtiar, E. (2021). Mitigasi dan Manajemen Bencana. Yayasan Kita Menulis.

Sørensen, E., & Triantafillou, P. (2016). The politics of self-governance. Routledge.

Stoker, G. (1998). Governance as theory: Five propositions. International Social Science Journal, 50(155), 17–28.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Graha

Ulum, M. C. (2014). Manajemen bencana: Suatu pengantar pendekatan proaktif. Universitas Brawijaya Press.

Wanna, J. O. (2008). Collaborative Governance A new era of public police Australia? (p.3). Canberra, Australia: ANU E Press.

Wiarto, G. (2017). Tanggap darurat bencana alam. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan bencana

Peraturan Dearah Kabupaten Donggala Nomor Tahun 2011 Tentang Penanggulangan Bencana Daerah

BPBD. (2019). Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Donggala. Diambil 26 Januari 2023.

BPS. (2022). Kabupaten Donggala Dalam Angka. Katalog BPS 1102001.7205 Diakses pada 8 Februari 2022, diakses dari https://donggalakab.bps.co.id

Downloads

Published

2025-04-30

Issue

Section

Articles