Kebudayaan Lokal Gadhah Peran Wigati Tumrap Njaga Kesucening Upacara Pawiwahan Adat Jawa Yogyakarta

Kebudayaan Lokal Gadhah Peran Wigati Tumrap Njaga Kesucening Upacara Pawiwahan Adat Jawa Yogyakarta

Authors

  • Dwi Nov Surya Dewantara Universitas Bandar Lampung Lampung, Indonesia
  • Zainudin Hasan Universitas Bandar Lampung

DOI:

https://doi.org/10.61722/jmia.v2i6.6930

Keywords:

Pernikahan adat Jawa Yogyakarta, nilai budaya, simbolisme, tradisi Jawa, filosofi hidup, spiritualitas, kearifan lokal.

Abstract

Pernikahan adat Jawa Yogyakarta merupakan warisan budaya yang sarat nilai filosofis, simbolik, dan spiritual. Tradisi ini tidak hanya bermakna sebagai penyatuan dua insan, tetapi juga mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa tentang keseimbangan, kesucian, dan keharmonisan hubungan antara manusia, Tuhan, serta alam. Setiap tahap prosesi, seperti siraman, midodareni, panggih, dan resepsi, mengandung ajaran moral serta nilai kehidupan. Prosesi siraman melambangkan penyucian diri sebelum memasuki kehidupan rumah tangga, sedangkan panggih menjadi simbol pertemuan sakral antara mempelai yang disertai restu keluarga. Lebih dari sekadar upacara seremonial, tradisi ini menjadi sarana pelestarian nilai-nilai luhur Jawa seperti tata krama, kesopanan, dan tanggung jawab. Di tengah arus modernisasi, masyarakat Yogyakarta tetap menjaga keaslian tradisi ini dengan berbagai adaptasi. Hal tersebut menunjukkan kemampuan masyarakat Jawa mempertahankan identitas dan kearifan lokal. Dengan demikian, pernikahan adat Jawa Yogyakarta menjadi simbol keutuhan budaya, spiritualitas, dan moralitas yang tetap relevan hingga kini.

References

Dewi, R. (2018). Makna Simbolik dalam Upacara Siraman Adat Jawa. Yogyakarta: Penerbit Ombak. hlm. 60–70.

Dewi, S. (2018). Simbolisme dalam Upacara Pernikahan Adat Jawa Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Griffiths, J. (1986). “What is Legal Pluralism?”. Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, No. 24, 1–55.

Haryanto, S. (2010). Filosofi dan Makna dalam Upacara Adat Jawa. Yogyakarta: Balai Pustaka Budaya. hlm. 85–95.

Haryanto, S. (2010). Nilai dan Etika dalam Tradisi Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Inglehart, R., & Baker, W. E. (2000). Modernization, Cultural Change, and the Persistence of Traditional Values. American Sociological Review, Vol. 65, No. 1, 19–51.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Adat Pernikahan Tradisional Jawa Yogyakarta. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya.

Kraton Yogyakarta. (2022). Tradisi dan Tata Upacara Adat Kraton Yogyakarta. Yogyakarta: Sekretariat Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Linton, R. (1945). The Cultural Background of Personality. New York: Appleton-Century-Crofts. hlm. 72–90.

Prasetyo, A. (2021). Tantangan Pelestarian Budaya Jawa di Era Globalisasi. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.

Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1.

Republik Indonesia. (2019). Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 186.

Soepomo. (1986). Hukum Adat dan Asas-Asasnya. Jakarta: Balai Pustaka. hlm. 21–40.

Suharjo. (2015). Makna Filosofis Upacara Adat Jawa dalam Kehidupan Sosial Budaya. Yogyakarta: Pustaka Adi.

Sutopo, A. (2016). Nilai-Nilai Luhur Budaya Jawa dalam Tradisi Pernikahan Adat Yogyakarta. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 40–55.

Hasan Zainudin. 2025 UBL Press. Hukum Adat.Bandar Lampung.Hlm 43-44

www.peraturan.go.id – Lembaran Negara Republik Indonesia.

Downloads

Published

2025-11-04

Issue

Section

Articles