Cooperative Model dan Literasi Hukum Sebagai Perantara Pencegahan Perkawinan Anak Dibawah Umur Melalui Pendekatan Adat Dharma Wacana

Authors

  • Nyoman Tania Nesa Universitas Negeri Semarang
  • Fadia Ardian Adisty Universitas Negeri Semarang
  • Agnes Tio Evelyna Debataraja Universitas Negeri Semarang
  • Muhammad Adymas Hikal Fikri Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.61722/jmia.v2i6.7124

Keywords:

Keywords: Marriage, Cooperative model, Early marriage

Abstract

 Child marriage is a socio-legal issue that persists in various regions, including indigenous communities with strong authority structures and cultural values. This study aims to analyze the effectiveness of the cooperative model and legal literacy as intermediaries in preventing child marriage through the Dharma Wacana customary approach. The cooperative model is used as a collaborative framework that involves traditional leaders, religious leaders, village officials, parents, and adolescents in the process of education and joint decision-making. Meanwhile, legal literacy plays a role in strengthening the community's understanding of the age limit for marriage, child protection, and legal sanctions as stipulated in national legislation. The findings show that the integration of positive legal values with local wisdom through Dharma Wacana is able to create a more inclusive space for dialogue, increase legal awareness, and reduce the legitimacy of child marriage practices based on custom. Thus, the application of the cooperative model and legal literacy through a customary approach not only strengthens the function of law as a means of protection but also reinforces the role of local culture as a strategic partner in preventing child marriage.

References

Andriati, S. L., Sari, M., & Wulandari, W. (2022). Implementasi perubahan batas usia perkawinan menurut uu no. 16 tahun 2019 tentang perubahan atas uu no. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Binamulia Hukum, 11(1), 59-68.

Ardiansyah, R. (2024). Analisis Hukum terhadap Fenomena Perkawinan di Bawah Umur: Pendekatan UU Perkawinan dan Hukum Adat. HARISA: Jurnal Hukum, Syariah, dan Sosial, 1(2)), 95-110.

Ariyoga, N. (2022). Strategi komunikasi penyuluh agama hindu di era trasformasi digital. Communicare, 3(1), 81.

Aryani, F. D., Mahardika, D., Pratama, E. A., Wildan, M., Hamzani, A. I., & Widyastuti, T. V. (2024). Literasi hukum: Pencegahan kekerasan terhadap anak bagi siswa SMA menuju sekolah ramah anak. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 5(1), 39-49.

Dewi, K. C., Prasetyo, A. B., & Indreswari, T. L. (2017). Implementasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan terhadap Perkawinan Dibawah Umur di Desa Manggihan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Diponegoro Law Journal, 6(2), 1-11.

Fadlyana, E., & Larasaty, S. (2016). Pernikahan usia dini dan permasalahannya. Sari Pediatri, 11(2), 136-41.

Fikri, M. (2024). Penerapan Model Problem Based Learning dalam Meningkatkan hasil belajar PAI di Kelas XI SMKN 1 Padang. EduSpirit: Jurnal Pendidikan Kolaboratif, 10.

FIKRI, M. (2025). Tantangan Implementasi Reforma Agraria dalam Perspektif Hukum Adat. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 5.

Fikri, M. A. (2023). Law Regarding the Status of Children Outside of Wedlock: in the Perspective of the Rights of Parents and Children. Enigma in Law, 27.

Ghassani, F. D. (2024). Pengaruh Dampak Pernikahan Dibawah Umur pada Perempuan dalam Perubahan Batas Usia Perkawinan. Proceedings Series on Social Sciences & Humanities, 17, 230-235

Hakim, A. (2023). Fenomena perkawinan di bawah umur: Penyebab dan dampak. Usroh: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 7(1), 60-75.

Harta, R., & Jelantik, S. K. (2022). Komunikasi ekspresif konten dharma wacana pada media YouTube. Communicare, 3(1), 42–49.

Indawati, Y., Said, S. U., Ismaniyah, M. R., Yuha, W., & Kusuma, F. D. (2024). Faktor dan dampak pernikahan dini dalam perspektif undang-undang perkawinan. Indonesian Journal of Social Sciences and Humanities, 4(1), 80-91.

Kamba, S. N. M., & Kasim, N. M. (2022). Sosialisasi pembinaan anak dalam rangka mencegah perkawinan di bawah umur berbasis masyarakat. Jurnal Abdidas, 3(4), 662-666.

Lestari, B. (2012). Peningkatan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 5(2).

Musfiroh, M. R. (2017). Hukum keluarga dalam perspektif perlindungan anak. De jure: Jurnal Hukum dan Syar'iah, 8(2), 64-73.

Nashir, A. K. (2022). Peran United Nations Children's Fund (UNICEF) Dalam Menanggulangi Masalah Pernikahan Anak: Di Indonesia Periode 2014-2017. Perspektif, 1(3), 251-263.

Pramono, S. E., Melati, I. S., & Kurniawan, E. (2019). Fenomena pernikahan dini di kota semarang: antara seks bebas hingga faktor pengetahuan. Jurnal Riptek, 13(2), 107-113.

Ridwan, M. S. (2015). Perkawinan Di Bawah Umur (Dini). Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam, 2(1), 15-30.

Rijali, A. (2019). ANALISIS DATA KUALITATIF. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95.

Salis, L., & Heriyani, E. (2022). Dampak Perkawinan di Bawah Umur Terhadap Terjadinya Perceraian. Media of Law and Sharia, 4(1), 34-50.

Siregar, T. T., Putri, I. R. S., & Gunawan, L. S. (2023). Peran Hak Asasi Manusia dan Hukum Adat Dalam Mencegah Pernikahan Dini di Indonesia. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 11050-11064.

Siswadi, G. A. (2019). Implikasi Dharma Wacana Terhadap Umat Hindu Di Desa Balirejo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(1), 262-269.

Yanti, N. N. M., Sukendri, N., Wiguna, I. B. A. A., & Andari, I. A. M. Y. (2024). Sosialisasi Penguatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Dampak Negatif Pernikahan Dini Dalam Perspektif Agama Hindu. Dharma Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 92-104.

Yasini, K. (2015). Peranan PHDI dalam Mengantisipasi Pernikahan Dini Pemuda Hindu di Desa Kospa Duwata Karya Kecamatan Masama Kabupaten Banggai. Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu, 6(2), 36-44.

Downloads

Published

2025-11-23

Issue

Section

Articles