“Menurunnya Kesadaran dan Partisipasi Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya Lokal: Analisis 30 Pernyataan dari 50 Responden”

Abstract

Artikel ini bertujuan menjelaskan dan mengembangkan model kepemimpinan demokratis–otoritatif sebagai inovasi untuk memperkuat dinamika kelompok anak di Sanggar Anak Sungai Deli (SASUDE), sebuah ruang pendidikan nonformal bagi anak-anak bantaran Sungai Deli. Latar belakang model ini berangkat dari tantangan sosial, psikologis, dan heterogenitas karakter anak yang membuat proses pendampingan membutuhkan pola kepemimpinan adaptif. Penulis mengintegrasikan teori dinamika kelompok Kurt Lewin dengan konsep kepemimpinan demokratis dan otoritatif untuk menghasilkan pendekatan yang partisipatif namun tetap terstruktur. Tulisan ini menggunakan pendekatan analitis–deskriptif berbasis rekayasa ide dan pengalaman lapangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan demokratis–otoritatif efektif meningkatkan kohesi kelompok, mengurangi konflik, serta membangun keterlibatan anak melalui aturan partisipatif, fasilitasi harian, mekanisme resolusi konflik, dan ide turunan seperti buddy system, mini aturan mingguan, cooperative play, dan jurnal emosi anak. Artikel ini memberikan kontribusi bagi pengembangan konsep pembinaan anak dalam pendidikan komunitas dan menunjukkan bahwa model yang dikembangkan bersifat aplikatif, murah, dan dapat direplikasi pada komunitas sejenis.