Dampak Perencanaan Teknokratis terhadap Kesetaraan Gender dalam Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)

Abstract

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu instrumen kebijakan perlindungan sosial di Indonesia yang dirancang dengan pendekatan perencanaan teknokratis, yaitu menekankan penggunaan data, indikator kinerja, serta efisiensi dan efektivitas dalam penyaluran bantuan sosial. Dalam implementasinya, PKH menempatkan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, sebagai penerima manfaat utama dan pengelola bantuan, sehingga memiliki implikasi langsung terhadap relasi dan kesetaraan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perencanaan teknokratis terhadap kesetaraan gender dalam implementasi PKH. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menelaah berbagai sumber sekunder berupa artikel jurnal ilmiah, buku, serta dokumen kebijakan yang relevan dengan perencanaan teknokratis, kebijakan sosial, dan perspektif gender. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan teknokratis dalam PKH memberikan peluang bagi peningkatan akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi dan layanan sosial dasar, serta memperkuat peran perempuan dalam pengelolaan kesejahteraan keluarga. Namun demikian, dominasi pendekatan teknokratis yang berorientasi pada target administratif dan kepatuhan program cenderung belum sepenuhnya responsif gender dan berpotensi mereproduksi peran gender tradisional, terutama melalui peningkatan beban ganda perempuan. Oleh karena itu, integrasi perspektif gender secara substantif dalam perencanaan dan implementasi PKH menjadi penting agar program tidak hanya efektif secara teknokratis, tetapi juga mampu mendorong kesetaraan dan transformasi relasi gender.