https://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/issue/feedJURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK2025-12-03T01:25:24+00:00Muhamad Sidikoffice@kampusakademik.co.idOpen Journal Systems<p><strong>JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK (JMIA)</strong> ISSN: (cetak), ISSN: (online) adalah jurnal yang ditujukan untuk publikasi artikel ilmiah. JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK<strong> </strong>merupakan platform publikasi jurnal Karya suatu hasil penelitian orisinil atau tinjauan Pustaka yang ditulis oleh dosen atau mahasiswa. Ruang lingkup karya yang diterbitkan mencakup Multidisiplin diantaranya yaitu: Manajemen, Ekonomi, Ekonomi Syariah, Akuntansi, Kewirausahaan, Bisnis, Ilmu Sosial Humaniora, Sastra, Bahasa, Pertanian, Kesehatan, Peternakan, perikanan, Politik, Pendidikan, Ilmu Teknik, Sistem Informasi, Teknik Elektro dan Informatika, Desain Komunikasi Visual, Ilmu Komunikasi, Hukum. Jurnal ini terbit 1 tahun 6 kali<strong> (Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, Desember)</strong></p>https://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6905Evaluasi Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 20252025-11-03T08:38:30+00:00Lativa Azizalativaaziza02@gmail.comDian Paramitha AsyariDian@gmail.comMeta Dwi AndrianiMeta@gmail.com<p><em>Adolescence is a phase that is vulnerable to various physical, mental, and social health problems. This study aims to evaluate the implementation of the Adolescent Care Health Service Program (PKPR) at the Andalas Public Health Center in Padang City based on the aspects of input, process, and output. The research used a qualitative method with a descriptive approach through interviews, observations, and document reviews. The results show that in terms of input, policies and guidelines are available, but facilities, infrastructure, and health workers remain limited. In the process aspect, activities have been planned and organized; however, health promotion in schools is not yet optimal and no specific room for PKPR services is available. Regarding the output, adolescent health services are running but have not yet met national targets. Overall, the implementation of PKPR at the Andalas Health Center is not yet optimal, requiring improved facilities, coordination, and continuous evaluation.</em></p>2025-11-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6907Analisis SWOT untuk Meningkatkan Penjualan Produk pada UMKM Toko Emits di Kota Malang2025-11-03T12:50:40+00:00Ahmad Faisal Laksonofaisalhogy04@gmail.com<p><em>A decline in sales at UMKM Toko Emits in Malang occurred due to the loss of its main digital marketing channel, namely its Instagram account, which had been the store’s primary promotional platform. This situation highlights the need for effective marketing strategy analysis to restore and improve product sales. This research aims to identify internal and external factors influencing sales and to formulate suitable development strategies using the SWOT analysis approach. This qualitative study collected data through interviews and direct observations with the owner and employees of Toko Emits. The analysis involved preparing IFAS and EFAS matrices to determine the weight and score of strengths, weaknesses, opportunities, and threats, which were later used to formulate SO, WO, ST, and WT strategies. The results showed that the main strengths of Toko Emits lie in product diversity and extensive business experience, while weaknesses include limited use of digital technology. Opportunities involve the growing trend in fashion shopping, while threats arise from intense retail competition. The formulated strategies are positioned in quadrant I (aggressive), prioritizing SO strategies such as rebuilding social media, improving digital content, and utilizing customer relationships. The study concludes that Toko Emits must conduct a comprehensive digital marketing transformation to expand its market reach.</em></p> <p>Penurunan penjualan pada UMKM Toko Emits di Kota Malang terjadi akibat hilangnya saluran pemasaran <em>digital</em> utama, yaitu akun Instagram yang sebelumnya menjadi sarana promosi utama. Kondisi ini menunjukkan perlunya analisis strategi pemasaran yang efektif untuk memulihkan dan meningkatkan kembali penjualan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi penjualan serta merumuskan strategi pengembangan yang sesuai melalui pendekatan analisis SWOT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi langsung terhadap pemilik dan karyawan Toko Emits. Analisis dilakukan dengan menyusun Matriks IFAS dan EFAS untuk menentukan bobot dan skor kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang kemudian digunakan dalam perumusan strategi SO, WO, ST, dan WT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama Toko Emits terletak pada keragaman produk dan pengalaman usaha yang panjang, sedangkan kelemahannya adalah pemanfaatan teknologi <em>digital</em> yang belum optimal. Peluang mencakup tren belanja <em>fashion </em> yang meningkat, sementara ancamannya berasal dari persaingan ritel yang ketat. Strategi yang dirumuskan berada pada kuadran I (agresif) dengan prioritas pada strategi SO, yaitu membangun kembali media sosial dan mengembangkan pemasaran <em>digital</em> untuk memperluas jangkauan pasar.</p>2025-11-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6914Implikasi Hukum Terhadap Pilihan Perkawinan Beralih Dari Sistem Jujur Ke Sistem Semanda2025-11-04T05:19:22+00:00Zaky Daffa SandikaKuzakzaky10@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p>Hukum adat perkawinan masyarakat Pesisir Lampung (Lampung Saibatin) merupakan cerminan dari sistem sosial dan nilai budaya yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakatnya. Penelitian ini menyoroti dua bentuk utama perkawinan adat, yaitu Perkawinan Jujur (Ngakuk Muli) dan Perkawinan Semanda (Ngakuk Khagah), yang masing-masing memiliki makna dan implikasi hukum tersendiri. Perkawinan Jujur menggambarkan sistem patrilineal, di mana perempuan mengikuti garis keturunan suami dan keluarga laki-laki menjadi pusat tanggung jawab sosial. Sebaliknya, Perkawinan Semanda memperlihatkan sistem matrilineal, di mana laki-laki bergabung ke dalam keluarga pihak perempuan, sehingga hak dan kewajiban dalam rumah tangga serta pewarisan bersifat lebih seimbang. Kedua sistem ini menunjukkan fleksibilitas masyarakat Lampung Saibatin dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan akar tradisi dan nilai-nilai moral yang diwariskan leluhur. Secara keseluruhan, hukum adat perkawinan Lampung Saibatin tidak hanya berfungsi sebagai aturan sosial, tetapi juga sebagai identitas budaya yang harmonis dengan ajaran agama Islam dan prinsip hukum nasional Indonesia.</p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6916IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL INDONESIA2025-11-04T05:57:26+00:00Edlin Zhafira Yasminezhafirayasmineedlin@gmail.comNaila Cahya Putrinayla6639@gmail.comNaomi Yosia Gavrilayosiagavrilanaomi@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat multikultural di Indonesia dengan menggunakan metode penelitian normatif. Fokus penelitian mencakup dua rumusan masalah, yaitu faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia dan upaya menumbuhkan sikap toleransi serta saling menghargai antaranggota masyarakat yang berbeda budaya, agama, dan suku. Sumber data penelitian terdiri dari sumber primer, berupa peraturan perundang-undangan, serta sumber sekunder, yaitu buku, artikel ilmiah, jurnal, dan publikasi daring yang relevan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan dokumentasi, sedangkan analisis dilakukan secara normatif dengan menafsirkan teori, konsep, pendapat ahli, dan peraturan yang ada untuk menemukan landasan hukum dan nilai sosial yang mendukung toleransi serta penerapan Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia terbentuk sebagai masyarakat multikultural akibat sejarah migrasi, keragaman budaya, interaksi sosial, dan pengaruh globalisasi, sementara implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua hingga kelima, berperan penting dalam menumbuhkan sikap toleransi, saling menghargai, dan harmonisasi antaranggota masyarakat yang berbeda latar belakang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila secara konsisten menjadi kunci terciptanya kehidupan sosial yang harmonis dalam masyarakat multikultural Indonesia.</p>2025-11-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6915MENGINTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA SECARA PSIKOMOTORIK UNTUK MEMPERKUAT PENDIDIKAN KARAKTER NASIONAL2025-11-04T05:45:21+00:00Ismiatun Maftuhahismiatunmaftuhah@gmail.comM. Rahmadi Prayogamuhammadrahmadiprayoga@gmail.com<p>Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia sering kali diajarkan secara kognitif di lembaga pendidikan, yang menyebabkan kesenjangan antara pemahaman teoritis dan penerapan perilaku sehari-hari. Artikel ini menganalisis internalisasi nilai- nilai Pancasila melalui domain psikomotorik untuk mengatasi gap tersebut, dengan fokus pada pembelajaran berbasis aksi yang mengintegrasikan keterampilan perilaku seperti toleransi, gotong royong, dan musyawarah. Menggunakan metode penelitian normatif, analisis didasarkan pada prinsip- prinsip ideal Pancasila sebagai norma etis dan hukum, dengan tinjauan literatur dari dokumen kebijakan nasional dan studi terkini. Pembahasan menyoroti dominasi pendekatan kognitif dalam kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dampak sosialnya seperti rendahnya partisipasi gotong royong (BPS, 2023), dan rekomendasi integrasi aktivitas praktis per sila Pancasila. Temuan menunjukkan bahwa internalisasi psikomotorik dapat meningkatkan efektivitas pembentukan karakter hingga 60% (Universitas Negeri Jakarta, 2024). Kesimpulannya, reformasi pendidikan holistik diperlukan untuk mewujudkan Pancasila sebagai jiwa bangsa yang hidup, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Artikel ini memberikan kontribusi normatif bagi pembuat kebijakan dan pendidik dalam memperkuat pendidikan karakter nasional.</p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6918Kajian budaya lokal pada perkawinan adat Palembang: nilai,makna dan implementasinya bagi kehidupan sosial2025-11-04T06:40:19+00:00Alif Naufal Fauzanalifnaufal28052007@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p>Perkawinan adat Palembang merupakan salah satu warisan budaya yang sarat akan nilai, simbol, dan makna sosial yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Sumatera Selatan. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ikatan antara dua individu, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial antar keluarga dan komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai budaya yang terkandung dalam prosesi perkawinan adat Palembang, memahami makna simbolik di balik setiap tahapan upacara, serta menganalisis implementasinya dalam kehidupan sosial masyarakat masa kini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa setiap unsur dalam upacara mulai dari prosesi <em>ngantaran</em>, <em>akad nikah</em>, hingga <em>resepsi adat</em> mengandung pesan moral tentang kesopanan, gotong royong, dan penghormatan terhadap leluhur. Nilai-nilai tersebut tetap relevan dan dapat menjadi pedoman dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah perubahan budaya modern. Dengan demikian, perkawinan adat Palembang tidak hanya menjadi simbol identitas budaya, tetapi juga menjadi media pelestarian nilai-nilai sosial yang luhur di tengah masyarakat.</p>2025-11-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6917DINAMIKA HUKUM ADAT LAMPUNG DALAM SISTEM SOSIAL: KAJIAN EMPIRIS TERHADAP NILAI PIIL PESENGGIRI PADA MASYARAKAT ABUNG SIWO MEGO2025-11-04T06:27:11+00:00Shintya Rahmanda Putrisintiaramandaputri@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p>Penelitian ini menelaah dinamika hukum adat Lampung dalam masyarakat Pepadun dengan menitikberatkan pada nilai-nilai filosofis dan sosial Piil Pesenggiri sebagai dasar moral dan pedoman kehidupan masyarakat. Hukum adat Lampung tidak hanya berfungsi sebagai kumpulan aturan tradisional, tetapi juga sebagai sistem nilai yang hidup (living law) yang mengatur interaksi sosial, penyelesaian konflik, dan pembentukan identitas budaya. Melalui pendekatan empiris normatif, penelitian ini mengkaji bagaimana nilai-nilai adat tersebut diterapkan dan dilestarikan di kalangan masyarakat Abung Siwo Migo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filosofi Piil Pesenggiriyang mencakup nilai kehormatan (piil), keramahtamahan (nemui nyimah), keterbukaan sosial (nengah nyappur), serta gotong royong (sakai sambayan)te tap menjadi landasan moral yang kokoh dalam menjaga keharmonisan sosial. Keberlanjutan nilai-nilai ini membuktikan bahwa hukum adat Lampung Pepadun tetap relevan dalam menghadapi perubahan sosial dan perkembangan zaman.</p>2025-11-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6921Perkawinan Adat Lampung Simbol Kehormatan Dan Identitas Keluarga Di Era Modern2025-11-04T07:52:07+00:00Muhamad Zikri Kautsarzikrikautsar101@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p>Perkawinan adat Lampung merupakan tradisi yang kaya akan makna simbolik serta berperan penting dalam mempertegas identitas keluarga dan marga. Akan tetapi, arus modernisasi dan dinamika sosial menghadirkan tantangan bagi keberlangsungan tradisi ini, khususnya terkait pemahaman generasi muda terhadap prosesi serta simbol-simbol adat seperti begawi, cangget, dan kain pisaan. Artikel ini berfokus pada penelusuran makna perkawinan adat Lampung dalam menjaga kehormatan keluarga sekaligus menganalisis hambatan yang muncul dalam upaya pelestariannya di era globalisasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur serta wawancara dengan tokoh adat dan masyarakat Lampung, penelitian ini menemukan bahwa perkawinan adat tidak sekadar seremoni, tetapi juga sarana penghormatan kepada leluhur, peneguhan identitas budaya, dan penguat solidaritas keluarga besar. Namun, realitas menunjukkan adanya penurunan minat generasi muda untuk melaksanakan upacara adat akibat kendala biaya, keterbatasan waktu, serta pengaruh gaya hidup modern. Kesimpulannya, perkawinan adat Lampung masih memiliki relevansi tinggi sebagai penopang identitas budaya, namun memerlukan strategi pelestarian melalui pendidikan budaya, peran keluarga, serta penyesuaian dengan aturan hukum nasional agar tetap bertahan di tengah perubahan zaman.</p>2025-11-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6920Penerapan Hukum Waris Adat Di Lampung Memahami Nilai Adat Yang Terkandung Di Dalamnya2025-11-04T07:41:00+00:00Hanif Brillian Pasyahanifbrillian7@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p><em>The application of customary inheritance law in Lampung reflects a living cultural value system in which traditional principles continue to guide the distribution of inherited property. Lampung’s customary inheritance law does not only regulate the material aspect of inheritance but also embodies social, moral, and spiritual dimensions aimed at maintaining harmony, balance, and kinship unity within the community. Its implementation is rooted in core traditional values such as piil pesenggiri (dignity and honor), nemui nyimah (hospitality and mutual respect), nengah nyappur (tolerance and fairness), and sakai sambayan (cooperation and solidarity), which serve as the moral foundation of Lampung society. Through these values, inheritance distribution is not merely based on the amount of wealth but also considers the social roles, responsibilities, and positions of each heir to achieve proportional justice. Amid the development of national law and globalization, Lampung’s customary inheritance law remains relevant because it upholds universal values such as justice, balance, and mutual respect, adapting to modern changes without losing its cultural identity. Therefore, a profound understanding of the traditional values embedded in Lampung’s customary inheritance law is essential to preserving local wisdom and strengthening the existence of customary law as an integral part of Indonesia’s legal system.</em></p>2025-11-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6930Kebudayaan Lokal Gadhah Peran Wigati Tumrap Njaga Kesucening Upacara Pawiwahan Adat Jawa Yogyakarta2025-11-04T13:35:40+00:00Dwi Nov Surya Dewantaradwinopsuryad@gmail.comZainudin Hasandwinopsuryad@gmail.com<p>Pernikahan adat Jawa Yogyakarta merupakan warisan budaya yang sarat nilai filosofis, simbolik, dan spiritual. Tradisi ini tidak hanya bermakna sebagai penyatuan dua insan, tetapi juga mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa tentang keseimbangan, kesucian, dan keharmonisan hubungan antara manusia, Tuhan, serta alam. Setiap tahap prosesi, seperti siraman, midodareni, panggih, dan resepsi, mengandung ajaran moral serta nilai kehidupan. Prosesi siraman melambangkan penyucian diri sebelum memasuki kehidupan rumah tangga, sedangkan panggih menjadi simbol pertemuan sakral antara mempelai yang disertai restu keluarga. Lebih dari sekadar upacara seremonial, tradisi ini menjadi sarana pelestarian nilai-nilai luhur Jawa seperti tata krama, kesopanan, dan tanggung jawab. Di tengah arus modernisasi, masyarakat Yogyakarta tetap menjaga keaslian tradisi ini dengan berbagai adaptasi. Hal tersebut menunjukkan kemampuan masyarakat Jawa mempertahankan identitas dan kearifan lokal. Dengan demikian, pernikahan adat Jawa Yogyakarta menjadi simbol keutuhan budaya, spiritualitas, dan moralitas yang tetap relevan hingga kini.</p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6931SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA DAN PROSES PERUMUSANNYA MELALUI SIDANG BPUPKI DAN PPKI2025-11-04T14:48:39+00:00Adinda Putri Wahyunitresaalvianty206@gmail.comPutri Ayu Ningsihayuningsihputri82@gmail.comTresa Alviantytresaalvianty206@gmail.com<p><em>Pancasila is the foundational ideology of the Republic of Indonesia, playing a vital role in shaping the nation’s identity, direction, and worldview. The birth of Pancasila cannot be separated from the long struggle of Indonesia’s founding fathers in seeking a unifying foundation for the entire nation. This study aims to explain the history of the birth of Pancasila and the process of its formulation through the sessions of the Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) and the Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). The method used is a literature study by reviewing various historical sources and official documents from the BPUPKI and PPKI sessions. The results show that the idea of the national foundation was first proposed by Ir. Soekarno during the BPUPKI session on June 1, 1945, which is now commemorated as the birth of Pancasila. After undergoing further formulation and discussion in subsequent BPUPKI and PPKI sessions, Pancasila was officially established on August 18, 1945, as the state foundation of Indonesia, stated in the Preamble to the 1945 Constitution.</em></p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6932PANCASILA SEBAGAI FONDASI ETIKA DIGITAL: MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI DAN DISRUPSI TEKNOLOGI2025-11-04T15:19:42+00:00Raqhel Candy Vertikaraqhelcandy760@gmail.comHana Aprilia Hakimhanaaprilia01@gmail.comJoshua Andika Zion Sjoshuaandika964@gmail.com<p>The digital era and globalization have brought about significant changes in the way humans interact, think, and behave. Technological disruption presents both opportunities and ethical challenges that have the potential to shift the nation's moral values. This article aims to examine the role of Pancasila as a foundation for digital ethics to maintain national identity and societal morality amidst globalization. The research method used is descriptive qualitative with literature analysis from various trusted academic sources. The results of the discussion indicate that Pancasila values can serve as moral and ethical guidelines in the use of digital technology in accordance with the principles of humanity and social justice</p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6923INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PELAKSANAAN TUGAS ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA2025-11-04T08:20:32+00:00Anastasya Gumelartasyagumelar14@Gmail.comMaura Djazmine Arriedomauradjazmine@Gmail.comRatu Masrurohratumsr07@Gmail.comZainudin Hasanratumsr07@Gmail.com<p>Pancasila asas bangsa dan pedoman negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan landasan ideologis dan filosofis yang harus menjiwai setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk dalam ranah kepolisian. Nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial harus tercermin dalam setiap kebijakan, tindakan, dan perilaku anggota kepolisian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. sebagai bagian integral dari Polri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai Pancasila diinternalisasi dalam pelaksanaan tugas kepolisian sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif guna untuk mendapatkan informasi-informasi yang akurat peneliti terlebih dahulu menentukan informan yang akan diminta informasinya. Adapun informan dalam penelitian ini adalah 1 Anggota kepolisian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam tugas kepolisian paling menonjol terlihat pada sikap humanis yang bersumber dari Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Sila Kelima, Keadilan Sosial dan Sila Keempat, Kerakyatan. </p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6924Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Berdasarkan Musyawarah dalam Hukum Adat Lampung2025-11-04T09:10:48+00:00Bismo Wardoyo Hidayatwardoyohidayatbismo@gmail.comZainudin Hasanwardoyohidayatbismo@gmail.com<p>Penyelesaian sengketa tanah adat di Lampung masih berpegang pada prinsip musyawarah yang mencerminkan nilai-nilai hukum adat dan budaya lokal. Tanah adat bagi masyarakat Lampung memiliki makna mendalam sebagai warisan leluhur dan simbol kehormatan keluarga. Ketika terjadi konflik kepemilikan atau batas wilayah, masyarakat lebih memilih penyelesaian secara damai melalui musyawarah adat (himpun) yang dipimpin tokoh adat. Mekanisme ini menekankan nilai pi’il pesenggiri, yaitu menjaga kehormatan dan keseimbangan sosial tanpa menimbulkan permusuhan. Namun, perkembangan hukum nasional dan kebijakan pertanahan modern kerap menimbulkan tantangan karena sistem administrasi formal tidak selalu sejalan dengan praktik adat. Oleh sebab itu, penting untuk menelaah kembali peranan hukum adat Lampung dalam menjaga keadilan dan perdamaian melalui mekanisme musyawarah.</p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6925Tanah Adat Lampung: Eksistensi, Pengelolaan, dan Tantangan Kontemporer dalam Perspektif Sosial, Hukum, dan Lingkungan2025-11-04T09:31:26+00:00Sharfan Abdita Putra Mabditasharfan@gmail.comZainudin Hasanabditasharfan@gmail.com<p>Tanah adat di Provinsi Lampung memiliki makna yang sangat mendalam dalam struktur sosial <br>dan kultural masyarakat adat. Tanah bukan sekadar sumber daya ekonomi, tetapi juga simbol <br>identitas, kehormatan, dan kesinambungan kehidupan adat. Artikel ini membahas eksistensi, <br>sistem pengelolaan, serta tantangan kontemporer tanah adat Lampung dari perspektif sosial, <br>hukum, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-empiris dengan <br>menelaah berbagai literatur hukum adat, kajian antropologis, serta dinamika sosial yang terjadi <br>dalam masyarakat adat Saibatin dan Pepadun. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tanah adat <br>Lampung masih memiliki legitimasi sosial yang kuat melalui lembaga adat dan tokoh tradisional <br>sebagai penjaga nilai-nilai kearifan lokal. Namun, globalisasi, industrialisasi, dan perubahan tata <br>kelola lahan menghadirkan ancaman terhadap keberlanjutan tanah adat, baik secara hukum <br>maupun ekologis. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara hukum adat, hukum positif, dan <br>kebijakan lingkungan untuk menjamin perlindungan tanah adat secara berkeadilan dan <br>berkelanjutan.</p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6926PRINSIP PRINSIP HUKUM PERKAWINAN ADAT LAMPUNG PESISIR DAN PERANAN DALAM MENJAGA HARMONI KELUARGA 2025-11-04T09:51:31+00:00Arya Savero29211184@student.ubl.ac.idZainudin Hasan29211184@student.ubl.ac.id<p>The customary marriage law in the Lampung ethnic community is an essential aspect that regulates the social and cultural life of the Lampung people. Marriage in the Lampung community is not merely a social ceremony but is also grounded in legal values passed down through generations. This article aims to explore the fundamental principles of the Lampung customary marriage law and its application in everyday life. The study employs a qualitative approach through literature review and interviews with local customary leaders to understand the processes and requirements of marriage, including the rights and obligations of both partners and their extended families in the ceremony. The findings reveal that the Lampung customary marriage law has several distinctive characteristics, such as the significant role of the extended family and community in the process, as well as various traditions and rituals that must be performed by both parties. Moreover, this customary law functions to maintain social harmony and regulate inheritance distribution. Although the Lampung customary marriage law continues to be highly respected, several challenges have arisen due to modernization and social change. Therefore, it is crucial to preserve this customary law while adapting it to the evolving social dynamics. </p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6922KUH PERDATA DAN SENGKETA KEWARISAN: ANALISIS YURIDIS NORMATIF ATAS PERLINDUNGAN HAK PEWARIS DI INDONESIA2025-11-04T07:59:08+00:00Rama Fachreza Aleaputraramafachreza@student.esaunggul.ac.idSidi Ahyar Wiraguna ramafachreza@student.esaunggul.ac.id<p><em>Civil inheritance disputes in Indonesia continue to rise in both frequency and complexity, driven by evolving family structures, the emergence of digital assets, and the misalignment between colonial-era legal norms and contemporary justice principles. This study aims to identify the legal basis of civil inheritance disputes under Book II of the Indonesian Civil Code (KUH Perdata) and analyze its implications for the protection of testators’ rights. Employing a normative juridical approach, the research examines primary legal sources including Articles 830–1054 of the Civil Code, Law No. 1/1974 on Marriage, and relevant Supreme Court rulings, as well as secondary sources such as SINTA-indexed journal articles and authoritative legal literature. The findings reveal that the current inheritance provisions remain rigid, discriminatory against children born out of wedlock and women, and fail to accommodate modern assets such as cryptocurrency and digital property. Moreover, weak will-validation mechanisms and the absence of judicial specialization contribute to inconsistent rulings and the vulnerability of testators particularly the elderly or ill to manipulation by heirs. The study recommends a normative reform of the Civil Code, including mandatory mental capacity assessments for testators, enhanced notarial oversight, the establishment of specialized inheritance courts, harmonization of civil, customary, and religious inheritance laws, and the legal recognition of digital inheritance. The conclusion underscores that inheritance law reform prioritizes substantive justice, gender equality, and human rights protection, in alignment with Pancasila and the 1945 Constitution.</em></p>2025-11-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6933Internalisasi Nilai Nilai Pancasila dan Relevansinya Bagi Kehidupan Berbangsa2025-11-04T15:46:33+00:00Ayudianurulliaayudianurulliaa@gmail.comJulia Agustia Cahyaniayudianurulliaa@gmail.comMutiara Amri Putriayudianurulliaa@gmail.com<p>Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjadi pedoman utama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan, beradab, dan bermartabat. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, Indonesia menghadapi tantangan seperti lunturnya semangat gotong royong, meningkatnya individualisme, serta krisis moral dan etika sosial. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara pemahaman konseptual terhadap nilai-nilai Pancasila dan pengamalannya dalam kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat serta relevansinya terhadap dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya modern. Dengan pendekatan normatif dan empiris, penelitian menelusuri implementasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, keteladanan pemimpin, dan kebijakan publik berkeadilan sosial. Hasil kajian menunjukkan pentingnya pembiasaan, keteladanan, dan pendidikan karakter berbasis Pancasila. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila menjadi keharusan untuk membentuk generasi muda yang nasionalis, toleran, dan berkepribadian Indonesia, agar bangsa tetap kokoh dan bermartabat di tengah arus perubahan global.</p>2025-11-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6928HARMONISASI BENTUK PERKAWINAN ADAT BANTEN INTEGRASI DENGAN NILAI NILAI BUDAYA ISLAM2025-11-04T13:06:02+00:00Ridho Tre Pamungkasrpamangkus@gmail.comZainudin Hasanrpamangkus@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perkawinan adat Banten sebagai bentuk harmonisasi antara ajaran Syariat Islam dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Melalui pendekatan kualitatif dan wawancara mendalam dengan tokoh adat setempat, penelitian ini menelusuri nilai-nilai filosofis, moral, dan sosial yang terkandung dalam setiap tahapan prosesi perkawinan, seperti Nakeni, Ngeroncong, dan Sungkeman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkawinan adat Banten tidak hanya memenuhi rukun dan syarat perkawinan secara Islam, tetapi juga berfungsi sebagai sarana memperkuat hubungan kekeluargaan, menanamkan nilai spiritual, dan menjaga identitas budaya masyarakat. Dengan demikian, hukum perkawinan adat Banten mencerminkan keseimbangan antara kepatuhan terhadap ajaran agama dan pelestarian tradisi luhur bangsa Indonesia.</p>2025-11-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6950PENGEMBANGAN E-CATALOGUE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PLATFORM INSTAGRAM BANK PEREKONOMIAN RAKYAT DELTA ARTHA KENCANA KABUPATEN MALANG2025-11-06T10:59:34+00:00Ahmad Fauzifauzi@polinema.ac.idHeru UtomoHeru.utomo@polinema.ac.idAnanda Rizki Firmansyahrizkifirmansyahh00@gmail.com<p><em>The growth of social media has encouraged companies to utilize it as a digital promotion tool. BPR Delta Artha Kencana faced challenges in efficiently presenting its product catalog through Instagram. This study aims to develop an e-catalogue as a promotional medium on Instagram and to measure its design effectiveness using the EPIC model.</em> <em>This research used action research as its method. Data collection techniques included interviews, observations, documentation, and questionnaires, with data processed using Likert scales, simple tabulation, and EPIC rate analysis covering the dimensions of Empathy, Persuasion, Impact, and Communication.</em> <em>The results showed that the e-catalogue design, developed and linked through Linktree in the Instagram bio, helped the audience easily access financial service information from BPR Delta Artha Kencana. Effectiveness assessment using the EPIC model achieved an average score above 4 across all dimensions, indicating that the design was considered effective.</em> <em>This study concludes that using an e-catalogue through the Instagram platform is an effective promotional strategy for BPR Delta Artha Kencana.</em></p> <p> </p>2025-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6953HUKUM ADAT PERNIKAHAN DI OGAN KOMERING ILIR, SUMATERA SELATAN2025-11-06T15:42:39+00:00Ellisah Pertiwiellishprtw@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p>Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjadi pedoman utama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan, beradab, dan bermartabat. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, Indonesia menghadapi tantangan seperti lunturnya semangat gotong royong, meningkatnya individualisme, serta krisis moral dan etika sosial. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara pemahaman konseptual terhadap nilai-nilai Pancasila dan pengamalannya dalam kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat serta relevansinya terhadap dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya modern. Dengan pendekatan normatif dan empiris, penelitian menelusuri implementasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, keteladanan pemimpin, dan kebijakan publik berkeadilan sosial. Hasil kajian menunjukkan pentingnya pembiasaan, keteladanan, dan pendidikan karakter berbasis Pancasila. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila menjadi keharusan untuk membentuk generasi muda yang nasionalis, toleran, dan berkepribadian Indonesia, agar bangsa tetap kokoh dan bermartabat di tengah arus perubahan global.</p>2025-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6947Padepokan Pencak Silat Bandrong Badak Putih dalam Pelestarian Kesenian Silat dan Debus di Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon Tahun 2015-20232025-11-06T04:26:03+00:00Hania Nur InayahHaniaaainayah@gmail.comAnak Agung Ayu Rai Wahyuni Haniaaainayah@gmail.comAnak Agung Ayu Dewi Girindra Wardani Haniaaainayah@gmail.com<p><em>This study examines the role of the Bandrong Badak Putih Pencak Silat Padepokan in the preservation of the traditional arts of Debus and Silat in Citangkil District, Cilegon City, in the period 2015 to 2023. The main focus of this research is to understand how this relatively young padepokan is able to maintain its existence and even develop rapidly in the midst of globalization, compared to several other padepokans that were established earlier. In the context of modernization which often encourages a shift in local cultural values, the existence and consistency of this padepokan is an interesting phenomenon to be further researched. The formulation of the problem in this study includes: (1) how the role of Padepokan Bandrong Badak Putih in the preservation of Debus and Silat arts; (2) why this padepokan is able to survive in the midst of the onslaught of modernization and globalization; and (3) what are the social and cultural implications of its existence on the surrounding community. This research aims to analyze the contribution of padepokan in preserving local cultural heritage, identify conservation strategies carried out, analyze supporting and inhibiting factors, and understand the socio- cultural impact of the existence of padepokan in the Citangkil community. The method used is qualitative descriptive with data collection techniques through in- depth interviews, field observations, and documentation studies. Data analysis was carried out thematically based on historical theory and cultural preservation theory. The results of the study show that Padepokan Bandrong Badak Putih plays an active role in training, cultural performances, and regeneration through youth involvement. The success of this padepokan is supported by the collective spirit, adaptation to technology, and instilled cultural values. The implications are not only on cultural preservation, but also on strengthening local identity and social solidarity of the community.</em></p>2025-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6954PANCASILA DALAM MEMBENTUK DAN MEMBANGUN KARAKTER PELAJAR DI ERA DEKADENSI MORAL2025-11-06T15:55:57+00:00Altis Nurhalijahaltisnurhalijah@gmail.comBrefi Syahfitribrefisyahfitri@gmail.comDila Aprisesa Armanidadilaarmanida68@gmail.com<p>Kemajuan zaman yang memungkinkan terjadinya perkembangan pada ilmu pengetahuan serta teknologi memberikan pola baru yang sangat signifikan pada pelaksanaan pembelajaran para remaja dan pelajar. Dimana pelajar dapat mengakses berbagai informasi yang diinginkan dalam waktu yang sangat singkat, melakukan komunikasi dengan individu lain tanpa terbatas oleh jarak dan waktu. Para remaja dan pelajar kini telah masuk pada era perubahan generasi, dari generasi milenal menuju generasi Z. Dimana kalangan remaja dan pelajar sekarang tumbuh dengan sebutan generasi Z, adalah generasi yang tumbuh kembangnya beriringan dengan pertumbuhan teknologi, yang menyebabkan generasi ini telah terbiasa dengan keterbukaan informasi dan menyesuaikan diri dengan nilai yang dibawa oleh keterbukaan tersebut. Hal ini menyebabkan generasi ini mengalami dekadensi moral, karena adanya peralihan nilai yang terjadi dalam dirinya dan mengakibatkan terjerumusnya diri menuju penurunan moral atau terbawanya hal-hal negatif yang berdamapak untuk dirinya. Dalam situasi ini, Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa memiliki peran penting untuk membentuk dan memperkuat karakter pelajar agar tetap berpegang pada nilai moral yang baik.</p>2025-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6956MEMBUMIKAN 5 SILA: PERAN PANCASILA DALAM MEMPERSATUKAN BANGSA2025-11-06T16:28:01+00:00Zainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.idSaskya Regita Putrisaskyaregita01@gmail.comJessica Ananta Hermantotananta0404@gmail.comZeshya Febby Putri Prionafebbyzeshya@gmail.com<p>Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjadi pedoman utama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan, beradab, dan bermartabat. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengancam nilai-nilai dasar kebangsaan seperti lunturnya rasa gotong royong, meningkatnya individualisme, serta krisis moral dan etika sosial. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan antara pemahaman konseptual terhadap nilai-nilai Pancasila dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia serta menganalisis relevansi nilai-nilai tersebut terhadap dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya bangsa di era modern. Melalui pendekatan normatif dan empiris, kajian ini menelusuri bagaimana nilai-nilai Pancasila diimplementasikan melalui pendidikan formal dan nonformal, keteladanan pemimpin, serta kebijakan publik yang berorientasi pada keadilan sosial dan kesejahteraan bersama. Hasil kajian menunjukkan bahwa internalisasi harus dicapai melalui pendidikan, keteladanan pemimpin, dan penerapan dalam kebijakan publik, menjadikan Pancasila sebagai ideologi dinamis yang harus terus dihidupi.</p>2025-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6955KETIMPANGAN SOSIAL DI INDONESIA SEBAGAI TANTANGAN NYATA DALAM MEWUJUDKAN NILAI KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA BERDASARKAN SILA KELIMA PANCASILA2025-11-06T16:11:06+00:00Acha Nurafifahchanurafifah@gmail.comDika Amanda Mega Permatapermatadika25@gmail.comHalimatussa’diyah Halimatussa’diyahdiyah100112008@gmail.comFahmatul Auliafahmaaulia995@gmail.comAlia Lestarialiaalstriii@gmail.comHusnul Vatimah AlazwaHusnulvatimah29@gmail.com<p><em>Sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” mengandung makna penting mengenai pemerataan kesejahteraan dan kesempatan bagi seluruh warga negara. Namun, kondisi ketimpangan sosial di Indonesia masih menjadi persoalan serius yang menghambat terwujudnya nilai tersebut. Ketimpangan terjadi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan akses terhadap sumber daya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak ketimpangan sosial terhadap implementasi nilai keadilan sosial di Indonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berdasarkan kajian literatur dan fenomena sosial yang terjadi. Hasil kajian menunjukkan bahwa ketimpangan disebabkan oleh pembangunan yang tidak merata, kesenjangan pendidikan, serta kebijakan ekonomi yang belum sepenuhnya inklusif. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan keadilan sosial melalui pemerataan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.</em></p>2025-11-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6965Analisis Framing Pemberitaan Pengajuan Gugatan Hasil Pemilu 2024 di Media Online Jawapos.com dan Kompas.com 2025-11-07T03:36:26+00:00Fahmy Fahmyfahmylov@gmail.comAgus Saifuddin Amin4gus100885@gmail.com<p><em>The development of technology has transformed mass media, particularly online media, which plays a crucial role in various aspects of life, including politics. The 2024 Indonesian election, with issues of alleged fraud and power intervention, reflects a crisis of trust in democratic institutions. This study aims to analyze how online media, specifically JawaPos.com and Kompas.com, frame news coverage related to the lawsuit over the 2024 election results using Robert N. Entman’s framing analysis model. The research employs a qualitative method with a framing analysis approach, identifying four key elements: Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgment, and Treatment Recommendation. The findings reveal differences in framing between the two media. JawaPos.com highlights the administrative aspects of the lawsuit and the independence of the Constitutional Court, while Kompas.com focuses more on political dimensions such as power intervention, misuse of social assistance (bansos), and Gibran’s candidacy. In the Define Problems element, JawaPos.com emphasizes structured fraud, whereas Kompas.com underscores social assistance misuse and power intervention.</em></p>2025-11-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6968PERAN ZAKAT DALAM MENGURANGI KESENJANGAN PENDAPATAN DAN KEMISKINAN UMAT ISLAM DI INDONESIA2025-11-07T06:05:56+00:00Dava Muhammad Rizzkydavamrizky107@gmail.comNaili Fadillah nailifdlh@gmail.comNurasyifa Ramahdani nurasyifa0810@gmail.com<p><em>Zakat is an important economic tool in Islam, helping communities overcome poverty and promote equitable welfare. In Islamic teachings, zakat is not only a ritual obligation, but also a means of distributing wealth to improve the economic conditions of the community. This study uses a qualitative method through a literature review, analyzing various references such as books, journal articles, verses from the Qur'an, and related hadiths. The results of the study show that zakat can be a powerful tool for reducing poverty by channeling funds to eligible recipients (mustahik). However, there are obstacles such as a lack of public awareness in paying zakat and weak supervision of fund distribution. Therefore, it is necessary to improve the management mechanisms and education about zakat so that its role as an economic solution for the community can be maximized in overcoming poverty in Indonesia.</em></p>2025-11-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6982Relevansi Pendidikan Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi2025-11-08T15:46:04+00:00Erfina ErfinaErfinafina242@gmail.comKadek Vina DwiyantiVinakadek859@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p><em>This article discusses the relevance of Pancasila education in facing the increasingly complex challenges of globalization. Pancasila, as the ideology and foundation of the Indonesian state, plays a strategic role in shaping the moral character and national identity of the Indonesian people. Through Pancasila education, young generations are expected to preserve national values amid the positive and negative impacts of globalization. This study employs a normative method with a literature- based approach, analyzing various academic sources related to the significance of Pancasila as a guiding philosophy for the nation. The results of this study indicate that Pancasila education is essential in instilling moral values, strengthening national identity, and serving as a defense against foreign ideologies that may weaken the nation’s character. Strengthening Pancasila education at all levels of education is crucial in preparing the Indonesian nation to compete globally while maintaining its noble values.</em></p>2025-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6981Nilai Hukum dan Etika Sosial Pernikahan Adat pada Masyarakat Pugung Tanggamus2025-11-08T15:31:11+00:00Ulya Aqilaulyaaqilaa@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p>Penelitian ini membahas tentang hukum pernikahan adat dalam masyarakat Lampung dengan fokus pada nilai hukum dan etika sosial perkawinan adat Sai Batin dan Pepadun di wilayah Pugung, Kabupaten Tanggamus. Melalui wawancara dengan tokoh adat Bapak Madnuri atau yang dikenal sebagai Raja Setangkai, diperoleh pemahaman bahwa pernikahan adat Lampung memiliki nilai hukum, sosial, dan moral yang kuat. Tradisi pernikahan adat menjadi wujud nyata pelestarian identitas dan hukum adat yang telah diwariskan turun-temurun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan adat Lampung, baik pada masyarakat Sai Batin maupun Pepadun, memiliki tata cara yang hampir serupa, berakar pada prinsip keselarasan antara adat dan hukum positif. Hal ini mencerminkan hubungan harmonis antara norma adat dan hukum negara.</p> <p> </p> <p> </p>2025-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6984NILAI-NILAI ISLAM DALAM KESENIAN DEBUS SERANG BANTEN SEBAGAI MEDIA DAKWAH DAN WARISAN KULTURAL2025-11-09T04:46:40+00:00Azzahra Meitania Putriazzahrameitania19@gmail.comDinda Riswana2310631110088@student.unsika.ac.idDivia Zahra Nuraulia2310631110089@student.unsika.ac.idGhina Nurulhikmah2310631110100@student.unsika.ac.idHilman Alifiandra2310631110103@student.unsika.ac.id<p>Kesenian <em>Debus</em> ini merupakan warisan budaya lokal dan spiritual masyarakat daerah Banten yang tumbuh dengan tradisi dakwah Islam sejak masa Kesultanan Banten pada abad ke-16. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai Islam yang terkandung dalam kesenian Debus ini dan serta peranannya sebagai media dakwah kultural dan warisan spiritual masyarakat Banten. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu melalui studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai literatur keagamaan, sejarah, dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debus mencerminkan nilai-nilai Islam seperti tauhid, tawakkal, ikhlas, sabar, jihad, dan pengendalian diri yang diwujudkan dalam ritual, doa, dan disiplin spiritual para pemainnya. Selain berfungsi sebagai sarana hiburan, Debus juga berperan sebagai media dakwah yang menyebarkan ajaran Islam secara kontekstual melalui budaya lokal. Namun, modernisasi dan komersialisasi menyebabkan pergeseran makna spiritual dalam praktik Debus. Oleh karena itu, pelestarian Debus tidak hanya penting sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai upaya menjaga nilai-nilai keislaman dan spiritualitas masyarakat Banten di era globalisasi.</p>2025-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6983Optimalisasi Peran Kader Surabaya Hebat Dalam Pencegahan Penyakit Berbasis Lingkungan Di Pemukiman Padat Penduduk2025-11-09T02:24:49+00:00Nurul Alifiah Zaliantyalifiahzalianty@gmail.comNihlatul Falasifahnihlatulfalasifah@uinsa.ac.id<p><em>This research aims to optimize the role of Kader Surabaya Hebat (KSH) in preventing environment-based diseases in densely populated settlements. The activity was carried out in Kampung Dupak Magersari, Surabaya, using a participatory approach involving health cadres, mothers of toddlers, and local residents. The descriptive participatory method was applied through several stages: identifying environmental problems, conducting cadre training, implementing community health education, and organizing environmental cleaning and mosquito larvae monitoring. Data were collected through field observations, interviews, and documentation. The results revealed a 45% increase in cadres’ knowledge of disease prevention, a 27% improvement in community participation in cleanliness activities, and a 13% reduction in mosquito larvae–positive houses. This research proves that empowering health cadres through training and mentoring effectively enhances community awareness of environmental hygiene as an effort to prevent environment-based diseases.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran <em>Kader Surabaya Hebat</em> (KSH) dalam pencegahan penyakit berbasis lingkungan di kawasan padat penduduk. Kegiatan dilaksanakan di Kampung Dupak Magersari, Surabaya, dengan menggunakan pendekatan partisipatif yang melibatkan kader kesehatan, ibu balita, dan masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah deskriptif partisipatif melalui tahapan identifikasi masalah lingkungan, pelatihan kader, penyuluhan kesehatan masyarakat, serta pelaksanaan kerja bakti dan pemantauan jentik nyamuk. Data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi kegiatan. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang pencegahan penyakit sebesar 45%, peningkatan partisipasi warga dalam kegiatan kebersihan sebesar 27%, serta penurunan rumah positif jentik nyamuk sebesar 13%. Penelitian ini membuktikan bahwa pemberdayaan kader melalui pelatihan dan pendampingan efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan penyakit.</p>2025-11-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/6996PERAN KRUSIAL ODITUR DALAM MENGADILI KASUS PENIPUAN KONEKSITAS TERHADAP MILITER DAN MASYARAKAT SIPIL2025-11-11T04:16:50+00:00Ricky Dwi Suryantorickydwisuryanto@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pentingnya Oditurat Militer Tinggi III Surabaya (Otmilti III Surabaya) dalam menegakkan hukum bagi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat dalam tindak pidana penipuan terhadap masyarakat sipil. Anggota TNI, sebagai kekuatan pertahanan negara, seharusnya menegakkan Sapta Marga dan integritas, akan tetapi kasus penipuan yang melibatkan beberapa prajurit TNI sering kali merusak reputasi institusi, serta merugikan masyarakat sipil. Oditur Militer berperan penting sebagai Jaksa Penuntut Umum dalam yang berada dalam sistem peradilan militer, dan menjadi peranan penting dalam tahap awal mulai dari fase penyidikan tambahan (jika diperlukan) hingga proses penuntutan di Pengadilan Militer Tinggi. Tugas utama Oditur Militer Tinggi III Surabaya meliputi beberapa tahap yaitu : pengecekan kelengkapan berkas perkara, atau surat masuk dan alat bukti yang disediakan oleh Penyidik dari Polisi Militer yang terkait, membuat surat dakwaan yang tepat merujuk pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM) atau KUHP, dan mengajukan tuntutan Pidana yang sesuai berupa hukuman pokok (penjara) dan hukuman tambahan seperti pemecatan dari dinas militer, sebagai langkah untuk memberi pelajaran terhadap Prajurit TNI yang telah melakukan tindak pidana, kemudian memulihkan kepercayaan masyarakat. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa melalui penanganan kasus yang profesional dan secara terbuka atau terang-terangan, Otmilti III Surabaya tidak hanya melaksanakan perannya sebagai lembaga penuntut umum, akan tetapi juga sangat penting dalam mempertahankan hukum disiplin, dan martabat, serta citra TNI di hadapan publik sembari memastikan keadilan bagi para korban sipil yang terlibat tindak pidana dalam ruanglingkup TNI.</p>2025-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7003RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI DASAR IDEOLOGI DAN MORAL BANGSA INDONESIA2025-11-11T17:19:37+00:00Zainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.idFahri Reifal Setiawanfahrireifal356@gmail.comSubhan Syahrezal subhansyahrezal01@gmail.comM. Ihsan Putra Devary ikhsanbta0704@gmail.comA, Fakhry Yoga Satya Yahmadfakhri@gmail.comM. Maliqi Berlando muhammadmaliqi06@gmail.com<p><em>Pancasila as a state ideology plays an important role in shaping the nation's morals. This article aims to analyze how the development of the Pancasila ideology can contribute to building morals. The research method used is empirical normative with data collection through literature studies, semi-structured interviews. The results of the study indicate that internalization of Pancasila values through formal education, campus programs, and community service programs can strengthen the attitude of love, tolerance, and national morals. The results of the study indicate that Pancasila values remain relevant.</em></p>2025-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7005Peran Pancasila dalam Membentuk Karakter Pada Generasi Muda2025-11-12T09:50:31+00:00Angelica Casela Moyangelicacaselamoy@gmail.comPutri Falen Kinantiptrflnkinanti@gmail.com<p>Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak, berjiwa nasionalis, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, menjadi pedoman dalam membentuk kepribadian yang sesuai dengan jati diri bangsa. Namun, di era globalisasi saat ini, pengaruh budaya asing, kemajuan teknologi, dan menurunnya rasa nasionalisme telah menyebabkan terjadinya pergeseran moral di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai Pancasila perlu terus diperkuat melalui pendidikan karakter di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pancasila diharapkan mampu menjadi dasar pembentukan karakter generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang beriman, beretika, disiplin, toleran, dan cinta tanah air. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten, generasi muda dapat menjadi penerus bangsa yang berintegritas dan mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.</p>2025-11-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7006PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS 2025-11-12T10:07:28+00:00Zainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.idDevany Gotamadevanygotama@gmail.comLidya Natalialidyanatalia779@gmail.com<p> </p> <p>Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia mengandung nilai fundamental yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menginternalisasi nilai Pancasila di kehidupan kampus yang multikultural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman, implementasi, faktor pendukung dan hambatan, serta pengaruh globalisasi dan media sosial terhadap penerapan Pancasila di kalangan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan empiris melalui kuesioner (20 responden) dan normatif melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% mahasiswa memahami makna Pancasila, tetapi hanya 55% yang aktif mengimplementasikannya dalam kegiatan nyata. Nilai gotong royong, musyawarah, dan toleransi cukup hadir, namun belum optimal. Faktor pendukung antara lain organisasi kemahasiswaan dan peran dosen, sedangkan hambatan berupa rendahnya kesadaran, kurangnya program penguatan karakter, serta pengaruh media sosial. Kesimpulan penelitian ini menegaskan perlunya strategi kampus dalam menghadirkan program aplikatif agar nilai Pancasila tidak hanya dipahami, tetapi juga dihidupi mahasiswa.</p>2025-11-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7008Prinsip Prinsip Dalam Hukum Perkawinan Adat Lampung2025-11-12T11:03:38+00:00M.Hafara Fikariohfrfikario19@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p><em>The customary marriage law of Lampung is an integral part of Indonesia’s customary legal system, reflecting the social, cultural, and moral values of the Lampung people. This article aims to identify and analyze the fundamental principles underlying Lampung’s customary marriage law and to examine their relevance within the context of national legal development. The research employs a normative juridical method with a descriptive qualitative approach, utilizing literature studies and interviews with traditional leaders. The findings indicate that Lampung’s customary marriage law is based on four main principles: (1) the principle of kinship and mutual cooperation, (2) the principle of balance between rights and obligations, (3) the principle of deliberation and consensus, and (4) the principle of respect for lineage and family dignity. These principles not only serve as guidelines for regulating marital relationships but also play a vital social role in maintaining harmony among clans and preserving social order. In the context of modern law, the values embedded in Lampung’s customary marriage law remain relevant and have the potential to be integrated into the national legal system to strengthen a just and locally rooted legal framework.</em></p>2025-11-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7007Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam upaya pencegahan Korupsi di Indonesia2025-11-12T10:35:19+00:00Zainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.idHalda Dwi Marsela29011087@ubl.ac.idJuli Septiani29011087@ubl.ac.idDavin Ivander29021014@ubl.ac.id<p>Korupsi merupakan salah satu permasalahan serius yang masih menjadi hambatan besar dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas di Indonesia. Dampaknya tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menimbulkan krisis moral, menurunkan kepercayaan publik, dan menghambat pembangunan nasional. Upaya pemberantasan korupsi melalui pendekatan hukum semata belum cukup efektif, karena akar masalahnya juga terkait dengan degradasi moral dan karakter bangsa. Dalam konteks ini, Pancasila memiliki peranan penting sebagai landasan moral dan ideologis dalam membentuk karakter antikorupsi melalui internalisasi nilai-nilai luhur yang dikandungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai strategi pencegahan korupsi di Indonesia. Setiap sila Pancasila mengandung prinsip moral yang relevan bagi tata kelola pemerintahan yang bersih. Sila pertama menegaskan pentingnya ketakwaan dan tanggung jawab moral; sila kedua menanamkan kejujuran dan keadilan; sila ketiga menumbuhkan semangat persatuan di atas kepentingan pribadi; sila keempat menekankan musyawarah dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan; dan sila kelima menegakkan keadilan sosial serta menolak penyalahgunaan kekuasaan. Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi pedoman etis dalam membangun budaya antikorupsi di Indonesia.</p>2025-11-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7013HAK ASASI MANUSIA DALAM KONTEKS PANCASILA2025-11-12T14:37:00+00:00Rachmat Dwiky Darmawanrachmatdwiky8@gmail.comShakira Nalomrua Rihmi P shakirahaleth@gmail.com<p>Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak mendasar yang melekat pada setiap individu sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak dapat dicabut oleh siapa pun. Dalam konteks Indonesia, pelaksanaan HAM berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar moral, etika, dan hukum kehidupan berbangsa. Setiap sila Pancasila mencerminkan prinsip-prinsip HAM: sila pertama menjamin kebebasan beragama, sila kedua menegaskan penghormatan terhadap martabat manusia, sila ketiga menumbuhkan hak untuk bersatu dalam semangat persaudaraan, sila keempat menjamin partisipasi rakyat dalam pemerintahan demokratis, dan sila kelima menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ciri khas HAM di Indonesia terletak pada keseimbangan antara hak dan kewajiban, kebebasan individu, serta tanggung jawab sosial, berbeda dengan konsep Barat yang cenderung individualistik. Namun, pelaksanaan HAM masih menghadapi tantangan seperti pelanggaran hak, ketimpangan sosial, dan lemahnya penegakan hukum. Oleh karena itu, penguatan nilai-nilai Pancasila melalui kebijakan publik, pendidikan, dan budaya hukum nasional menjadi kunci untuk mewujudkan penegakan HAM yang tidak hanya formal, tetapi juga berakar pada moralitas dan kemanusiaan yang sejati.</p>2025-11-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7015Analisis Sistem Pembagian Harta Waris Berdasarkan Hukum Adat Lampung Pepadun: Studi Tentang Penerapan Prinsip Mayorat Laki-Laki Dalam Masyarakat Adat Buai Nunyai Di Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara2025-11-12T15:13:01+00:00Fawwaz Nabil Arayyan Thamrinfawwaznabil1111@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p>Penelitian ini membahas sistem pembagian harta waris dalam hukum adat Lampung Pepadun, khususnya di masyarakat adat Buai Nunyai, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara. Sistem kewarisan yang diterapkan bersifat <strong data-start="250" data-end="271">mayorat laki-laki</strong>, di mana anak laki-laki tertua menjadi ahli waris utama sekaligus pemegang tanggung jawab keluarga. Harta warisan dalam pandangan adat tidak semata-mata dianggap sebagai hak kepemilikan pribadi, tetapi sebagai amanah sosial untuk menjaga keharmonisan, kesejahteraan, dan keberlanjutan nama baik keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan <strong data-start="615" data-end="634">yuridis empiris</strong> dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat Lampung Pepadun telah memeluk agama Islam, norma adat tetap menjadi pedoman utama dalam praktik pewarisan. Hukum adat Lampung Pepadun membuktikan keberlanjutan nilai-nilai tradisional yang selaras dengan prinsip tanggung jawab, keadilan, dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, sekaligus memperlihatkan eksistensi hukum adat sebagai bagian dari sistem hukum nasional yang hidup (living law).</p>2025-11-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7016HARMONISASI HUKUM ADAT DAN HUKUM POSITIF DALAM PERKAWINAN ADAT LAMPUNG2025-11-12T15:42:27+00:00Rizqullah Atala Gibranatalagibran840@gmail.com<p>Penelitian ini mengkaji harmonisasi antara hukum adat dan hukum positif dalam praktik perkawinan adat Lampung, khususnya pada masyarakat Saibatin dan Pepadun. Perkawinan adat Lampung merupakan institusi sosial yang tidak hanya mengatur aspek legal tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagai hukum positif nasional, muncul tantangan dalam mengharmonisasikan praktik adat dengan ketentuan hukum formal. Penelitian ini menggunakan metode library research atau studi kepustakaan dengan pendekatan yuridis normatif dan sosiologis. Data dikumpulkan melalui penelaahan literatur meliputi peraturan perundang-undangan, buku-buku hukum adat, jurnal ilmiah, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan fundamental antara sistem perkawinan adat Lampung dengan hukum positif terutama dalam hal pemberian gelar adat (adok), sistem kekerabatan, dan prosesi upacara duanya dapat diharmonisasikan melalui pengakuan konstitusional terhadap hak-hak masyarakat adat sebagaimana diatur dalam Pasal 18B ayat 2 dan Pasal 32 ayat 1 UUD 1945. Harmonisasi ini penting untuk menjaga kesinambungan budaya lokal sambil tetap mematuhi kerangka hukum nasional, sehingga tercipta sistem hukum perkawinan yang pluralistik namun tetap berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.</p>2025-11-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7024Cermin Falsafah Hidup Orang Lampung dalam Tradisi Perkawinan Adat 2025-11-13T15:34:07+00:00Alfath Aldi Mahyuzaalfathmahyuza@gmail.comZainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.id<p><em>Artikel ini mengulas keunikan prosesi pernikahan adat Lampung dari awal hingga akhir dengan menyoroti nilai-nilai filosofis, sosial, dan religius yang terkandung di dalamnya. Tradisi pernikahan adat Lampung terbagi menjadi dua sistem utama, yaitu Pepadun dan Saibatin, yang masing-masing memiliki tahapan dan makna simbolik tersendiri. Melalui kajian pustaka dari berbagai sumber ilmiah, tulisan ini menjelaskan tahapan prosesi mulai dari nindai (peninjauan calon), mupakat (musyawarah), begawi adat (upacara puncak), hingga penutupan yang sarat dengan nilai kebersamaan dan spiritualitas. Ditemukan bahwa prosesi pernikahan adat Lampung mencerminkan prinsip Piil Pesenggiri, Sakai Sambayan, serta integrasi antara adat dan ajaran Islam. Di tengah arus globalisasi, pelestarian nilai-nilai ini menjadi penting untuk menjaga identitas budaya dan memperkuat karakter masyarakat Lampung. </em></p>2025-11-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7025PERAN MATA KULIAH PANCASILA DALAM MEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA DI ERA GLOBALISASI2025-11-13T15:47:18+00:00Azzahra Aulia Putriazahraauliaputri37@gmail.comShelma Anrika Dwiyanti2shelmaanrika09@gmail.comNayla Jasmine Sabrinajasminesabrinanayl@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran mata kuliah Pancasila dalam membentuk karakter mahasiswa di era globalisasi. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa memiliki nilai-nilai moral dan sosial yang sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam konteks pendidikan tinggi, mata kuliah Pancasila berperan strategis sebagai sarana penanaman nilai-nilai kebangsaan, moralitas, dan tanggung jawab sosial bagi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dengan metode analisis literatur terhadap buku, jurnal ilmiah, dan sumber akademik terkait pendidikan karakter dan implementasi nilai-nilai Pancasila di perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Pancasila yang kontekstual dan partisipatif mampu membentuk karakter mahasiswa yang berintegritas, nasionalis, dan berkepribadian luhur. Namun, masih terdapat tantangan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila akibat pengaruh globalisasi, seperti menurunnya moralitas dan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, diperlukan inovasi pembelajaran yang lebih reflektif dan aplikatif agar Pancasila benar-benar menjadi pedoman hidup mahasiswa.</p>2025-11-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7038Upaya Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Suami Istri Dalam Membangun Keluarga Sakinah2025-11-15T09:49:01+00:00Muhamad Hafid Khoironihapidchoirony@gmail.comAhmad Faruqahmadfaruq@unhasy.ac.id<p>Dalam pembentukan keluarga sakinah sudah merupakan tugas dari pasangan suami istri, adapun didalamnya terdapat hak dan kewajiban yang harus sama-sama di penuhi. Suami memiliki hak dan kewajiban yang harus di penuhi hal ini juga termasuk sebagai tugas kepala keluarga. Istri juga memiliki hak dan kewajiban dalam membangun rumah tangga. Pada kasus yang terjadi di Pondok Pesantren Madrasatul Quran tentang keluarga sakinah, penilitian yang dipakai penulis dalam mangambil data metode Penelitian Lapangan <em>(field Research)</em>, artinya data yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah fakta-fakta dilapangan atau dapat diartikan yakni metode penelitian dengan mengambil data primer dari lapangan yang dikaji secara intensif yang diseartai Analisa dan pengujian kembali pada semua data atau informasi yang telah dikumpulkan. Kesimpulan pada penelitian ini pada umumnya bahwa, pengurus pondok yang sudah berkeluarga dalam upaya pemenhuan hak dan kewajiban suami istri dengan cara mereka sendiri, terutama pada hak nafkah istri, karena penghasilan suami yang masih relatif sedikit dan istri yang ikut membantu dengan bekerja, serta komukasi yang dijalin begitu erat tantara suami dan istri agar bias menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing. Untuk membangun keluarga sakinah para suami menjalankan hak kewajibannya dengan tidak menjatuhkan satu sama lain dan sama-sama mewujudkannya dengan senang hati</p>2025-11-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7035Penerapan Nilai Al-‘Adālah dalam Good Governance Islam dalam Menjawab Tantangan Keadilan Pemerintah Modern2025-11-15T07:10:12+00:00Claudya Vanessa Tabansaclaudyavl@students.unnes.ac.idDenta Nia Aprilyadentania@students.unnes.ac.idTania Nesa Nyomantanianesa_188@students.unnes.ac.idFadia Ardian Adistyfadiaaoke5@students.unnes.ac.idAgnes Tio Evelyna Debatarajaagnestio@students.unnes.ac.idBaidhowi Baidhowibaidhowi@mail.unnes.ac.id<p><em><span style="font-weight: 400;">The purpose of this study was to examine the relevance and application of the value of al-‘adālah (justice) in building good governance from an Islamic perspective amid the challenges of modern governance. Using a qualitative approach through library research, the study explores the concept of al-‘adālah, the principles of good governance, and their application in contemporary governmental contexts. The findings show that al-‘adālah aligns with good governance principles such as justice, accountability, transparency, participation, and public responsibility. Integrating these values can strengthen the moral and spiritual legitimacy of the bureaucracy while reducing practices of corruption, collusion, and nepotism. In a pluralistic and secular state like Indonesia, good governance based on Islamic values can still be implemented inclusively by emphasizing public ethics and social welfare, making the revitalization of al-‘adālah essential for improving governance.</span></em></p> <p> </p>2025-11-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7042Integrasi Tradisi Adat dan Strategi Kepolisian Modern dalam Penyelesaian Konflik Sosial2025-11-16T06:29:45+00:00Muhamad Adin KamilAdinkamil0512@gmail.com<p><em>Social conflict is a complex phenomenon that often arises in communities amidst cultural, economic, and political differences. Effective conflict resolution requires an adaptive approach, combining local wisdom and modern practices. This article discusses the integration of customary traditions and modern police strategies in handling social conflict. Customary traditions, with their long-standing mechanisms of mediation and deliberation, play a role in maintaining harmony and building trust among residents. Meanwhile, modern police strategies offer a law-based approach, security enforcement, and systematic risk management. The integration of these two approaches provides a more comprehensive solution, minimizes conflict escalation, and increases community participation in the resolution process. The study's findings indicate that the synergy between customary values and modern police methods is not only effective in reducing conflict but also strengthens social cohesion and the legitimacy of officers within the community.</em></p>2025-11-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7043ANALISIS PENERAPAN KEADILAN SOSIAL DALAM AKSES DAN PELAYANAN KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER2025-11-16T08:25:15+00:00Alga Alwesker Sihaloho251710201127@mail.unej.ac.idRatna Endang Widuatie251710201127@mail.unej.ac.idAurellia Rahmadhina 252110101086@mail.unej.ac.idSetya Nikita Aprilia ArumingTyas 251710301008@mail.unej.ac.idSilva Izza Afcarina252410101073@mail.unej.ac.idSyava Zulfania Zahra252310101030@mail.unej.ac.id<p><em>This study aims to analyze the perceptions of Jember University students regarding the implementation of social justice values on campus, including aspects of equality in academic guidance, campus facilities, and attention and support from the campus. The research method used a quantitative descriptive approach with data collection through a Likert-scale questionnaire completed by students from various faculties using a simple random sampling technique. The results showed that the majority of students assessed the implementation of social justice values as running well, with an average score of positive perception (4.1 out of 5). These findings indicate that the university has strived to implement the principle of equality without discrimination, provide adequate access to facilities, and support solidarity among students. However, several challenges such as limited disability-friendly facilities and inequality in social participation still require attention. The implementation of social justice values is strengthened by students' social awareness and an inclusive campus culture. This study provides recommendations for increasing inclusivity and strengthening social justice values through sustainable policies and programs as an actualization of Pancasila values in the higher education environment.</em></p>2025-11-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7065Relevansi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Generasi Muda2025-11-18T16:10:28+00:00Dela Safitridewigitapertiwi@gmail.comDewi Gita Pertiwidewigitapertiwi@gmail.comSakila Setia Watiakilasetiawati9@gmail.com<p>relevansi Pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia, terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan modernisasi yang semakin kuat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis tema-tema utama yang muncul dari literatur yang dikaji, seperti pentingnya pendidikan karakter, peran Pancasila dalam pembentukan moral generasi muda, serta tantangan yang dihadapi. Tantangan signifikan dalam implementasi kurikulum yang memerlukan pendekatan inovatif agar nilai-nilai Pancasila dapat terinternalisasi secara efektif di kalangan generasi muda. Pemerintah dan institusi pendidikan perlu melakukan pembaruan kurikulum Pendidikan Pancasila yang lebih aplikatif dan relevan dengan perkembangan zaman, diperlukan pelatihan bagi para pendidik agar mampu mengajarkan Pendidikan Pancasila secara interaktif dan menarik bagi siswa, media sosial dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda secara kreatif dan efektif.</p>2025-11-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7066Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Digital Sehari-hari2025-11-18T16:38:39+00:00Zainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.idM. Reyhan Al Rizkie Sumbahanreyhanalrizkie.05@gmail.comAgam Izaziagam.agam122006@gmail.comM. Aqiel Darmawanm.aqieldarmawan26@gmail.com<p>Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak luar biasa terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Di satu sisi, digitalisasi memberikan kemudahan akses informasi, efisiensi komunikasi, dan peluang ekonomi baru. Namun di sisi lain, muncul pula tantangan serius seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, polarisasi sosial, dan penurunan nilai moral. Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa menjadi penting untuk dijadikan pedoman moral dalam kehidupan digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam aktivitas digital sehari-hari, mengidentifikasi hambatan yang muncul, serta menyusun strategi penguatan implementasi nilai Pancasila di era digital. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi pustaka dari berbagai jurnal ilmiah, buku, dan dokumen kebijakan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sila Pancasila memiliki relevansi yang kuat terhadap etika digital, mulai dari penghormatan terhadap keyakinan, penghargaan terhadap kemanusiaan, penguatan persatuan nasional, pelaksanaan demokrasi digital, hingga pemerataan akses teknologi untuk mencapai keadilan sosial. Implementasi Pancasila di ruang digital menuntut kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan platform digital agar ruang maya menjadi tempat yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan keadilan sosial.</p>2025-11-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7074PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PDAM WAY SEKAMPUNG DI KECAMATAN BANYUMAS PADA TAHUN 2045 2025-11-19T07:51:02+00:00Naiya Giska Fauzhia Sekar Arumnaiyagiskafauzhia@gmail.comHardoyo Hardoyohardoyo@malahayati.ac.idNatalina Natalinanatalina@malahayati.ac.id<p><em>Water is one of the most important sources of life for all living things on earth, however, not all people have the ability to treat water, especially at </em>PDAM Way Sekampung<em> in the service area of </em>Banyumas<em> District, so this practical work is carried out with the aim of finding out how much clean water needs are needed to meet the needs of </em>PDAM Way Sekampung<em> in the </em>Banyumas<em> District Service Area for the next 20 years with the research methods used Namely by collecting primary and secondary data, then the population projection calculation for the next 20 years is carried out using 3 methods, namely the arithmetic method, the geometric method, and the least square method. The need for clean water that is calculated is domestic needs, non-domestic needs, and water loss. The results of the projection of the amount of clean water needs in </em>Banyumas <em>District in the next 20 years were obtained in total of 23.21 liters/second with domestic water needs of 16.0 liters/second, non-domestic water needs of 7.20 liters/second. Based on data from </em>PDAM Way Sekampung<em> the total installed capacity is currently 60 liters/second. So that in 2045 the current installed capacity will still be sufficient for the next 20 years.</em></p> <p> </p>2025-11-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7077Membangun Ekosistem E-Commerce Shopee yang Berkeadilan: Rekonstruksi Perlindungan Hak Intelektual atas Pemalsuan Produk Skincare melalui Pendekatan Ekonomi Digital2025-11-19T10:49:22+00:00Claudya Vanessa Tabansaclaudyavl@students.unnes.ac.idMoh Sabil Oktavianomuhamadsabil2005@students.unnes.ac.idDenta Nia Aprilyadentania@students.unnes.ac.idMuhammad Adymas Hikal FikriHikal@mail.unnes.ac.id<p><em><span style="font-weight: 400;">The rapid growth of the digital economy has significantly increased commercial activities on e-commerce platforms, including the skincare sector, which remains one of the most in-demand product categories. However, this expansion has also led to the widespread circulation of counterfeit skincare products, causing harm to consumers, brand owners, and the overall integrity of the digital marketplace ecosystem. This study aims to analyze the effectiveness of copyright protection against counterfeit skincare products on Shopee, examine the role of e-commerce platforms in fostering a fair and secure digital ecosystem, and identify the key barriers to reconstructing legal protection within the framework of the digital economy. This research employs normative and empirical legal methods through regulatory review, interviews, observations, and document analysis. The findings reveal that although legal frameworks are in place, their implementation remains suboptimal due to weak seller verification, insufficient digital monitoring, and low deterrent effects of sanctions. The study highlights the urgency of strengthening intellectual property protection through technological integration, such as artificial intelligence and blockchain, to support a safer and more equitable digital marketplace.</span></em></p>2025-11-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7086PENGEMBANGAN ASESMEN DIAGNOSTIK PADA MATERI MENJAHIT BLAZER SMK NEGERI 2 TUBAN2025-11-20T14:06:48+00:00Puput Putrianipputriani85@gmail.comMa'rifatun Nashikhah marifatunnashikhah@unesa.ac.idMarniati Marniatimarniati@unesa.ac.id<p><em>The diagnostic assessment sheet in this study was administered before the learning process began, aiming to assist teachers in identifying students’ strengths and weaknesses so that learning activities could be designed according to students’ individual needs. The assessment sheet consisted of both cognitive and non- cognitive components related to blazer sewing material. This research employed the Research and Development (R&D) method, conducted at SMK Negeri 2 Tuban, involving 24 students from Class 12 DPB 2 as research subjects. The results of the diagnostic assessment development on blazer sewing material at SMK Negeri 2 Tuban are as follows : 1) Validity results from experts indicated a “Very Valid” category with an average score of 91.4%, based on evaluations by assessment and language experts. The assessment experts gave a score of 89.5% (“Very Valid”), while the language experts gave 93.5% (“Very Valid”) 2) Student responses showed an average score of 70.1%, categorized as “Positive.” 3) Learning outcomes demonstrated an improvement in classical completeness by 21% (from 62.5% to 83%).</em></p>2025-11-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7119Nindai Dalam Tradisi Perkawinan Adat lampung2025-11-22T14:50:55+00:00Zainudin Hasanvarodzzaky@gmail.comNavaro Dzakyvarodzzaky@gmail.com<p><em>The nindai tradition is an important stage in the traditional Lampung wedding ceremony, reflecting values of prudence, politeness, and respect for socio-cultural order. Nindai is performed by the prospective groom's family as a form of exploration of the prospective bride, with the aim of assessing their background, character, and harmony between the two families. This study aims to understand the philosophical meaning, social function, and relevance of the nindai tradition in contemporary Lampung society. The method used in this study is a descriptive qualitative approach, utilizing literature sources, interviews with traditional leaders, and observations of traditional Lampung wedding ceremonies. The results indicate that the nindai tradition serves not only as a partner selection process but also as a means of strengthening social ties between families and maintaining honor (piil pesenggiri) in the Lampung community. Although the influence of modernization has caused this tradition to become less common, the values embodied in nindai remain relevant and can serve as moral guidelines for building a harmonious and dignified family. </em></p>2025-11-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7122RELEVANSI PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MEMBENTUK KARAKTER GENERASI MUDA2025-11-22T15:14:10+00:00Julita Purnama Sarilitajulita163@gmail.comUut Utama Sariuututamasari21@gmail.comPadhila Kalya Putrifdlakyla@gmail.com<p>The purpose of this paper is to examine the relevance of Pancasila Education in shaping the character of the young generation amid the rapid development of globalization. This study uses a normative method by collecting data from various sources. Pancasila Education plays an important role in shaping the character of the younger generation as the foundation of the Indonesian state. The values of Pancasila aim to instill a sense of responsibility, mutual cooperation, justice, and love for the homeland. Strengthening Pancasila values in education can help young people become individuals with noble character, broad insight, and the ability to maintain unity and harmony amid diversity. Therefore, the implementation of education based on Pancasila is crucial to creating a strong and competitive national character in the future.</p>2025-11-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7108Perbedaan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Model Direct Instruction pada Kompetensi Pembuatan Pola Kebaya Siswa Fase F Tata Busana SMKN 8 Surabaya2025-11-22T03:28:51+00:00Erizma Maharanierizmamaharani659@gmail.comLutfiyah Hidayati lutfiyahhidayati@unesa.ac.idMarniati Marniatimarniati@unesa.ac.id<p><em>This study aims to: 1). Analyze the differences in students’ learning activities between the implementation of the cooperative learning model Jigsaw and the Direct Instruction model in the kebaya pattern-making competency of Phase F students at SMKN 8 Surabaya. 2). Analyze the differences in students’ learning outcomes between the cooperative learning model Jigsaw and the Direct Instruction model in the kebaya pattern-making competency of Phase F students at SMKN 8 Surabaya. This research is a quantitative study employing a non-parametric difference test using the Mann-Whitney U test. The study was conducted at SMKN 8 Surabaya with 31 Phase F Fashion Class 1 students in April using the cooperative learning model Jigsaw, and 31 Phase F Fashion Class 2 students in February using the Direct Instruction model. Data collection techniques consisted of observation sheets to assess learning activities during the learning process in both classes the experimental class using the Jigsaw cooperative learning model and the control class using Direct Instruction. In addition, a post-test was administered to measure students’ learning outcomes after the implementation of each learning model. The results of the study show that: 1). There is no significant difference in students’ learning activities between the use of the cooperative learning model Jigsaw and the Direct Instruction model. 2). There is a significant difference in students’ learning outcomes between the use of the cooperative learning model Jigsaw and the Direct Instruction model</em><em>.</em></p>2025-11-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7124Cooperative Model dan Literasi Hukum Sebagai Perantara Pencegahan Perkawinan Anak Dibawah Umur Melalui Pendekatan Adat Dharma Wacana2025-11-23T06:09:53+00:00Nyoman Tania Nesatanianesa_188@students.unnes.ac.idFadia Ardian Adistyfadiaaoke5@students.unnes.ac.idAgnes Tio Evelyna Debatarajaagnestio@students.unnes.ac.idMuhammad Adymas Hikal FikriHikal@mail.unnes.ac.id<p><strong><em> </em></strong><em><span style="font-weight: 400;">Child marriage is a socio-legal issue that persists in various regions, including indigenous communities with strong authority structures and cultural values. This study aims to analyze the effectiveness of the cooperative model and legal literacy as intermediaries in preventing child marriage through the Dharma Wacana customary approach. The cooperative model is used as a collaborative framework that involves traditional leaders, religious leaders, village officials, parents, and adolescents in the process of education and joint decision-making. Meanwhile, legal literacy plays a role in strengthening the community's understanding of the age limit for marriage, child protection, and legal sanctions as stipulated in national legislation. The findings show that the integration of positive legal values with local wisdom through Dharma Wacana is able to create a more inclusive space for dialogue, increase legal awareness, and reduce the legitimacy of child marriage practices based on custom. Thus, the application of the cooperative model and legal literacy through a customary approach not only strengthens the function of law as a means of protection but also reinforces the role of local culture as a strategic partner in preventing child marriage.</span></em></p>2025-11-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7117PANCASILA PEDOMAN MORAL DAN SISTEM FILSAFAT BANGSA2025-11-22T14:06:48+00:00Zainudin HasanZainudinhasan@ubl.ac.idSarah Amelia Putri Siahaansarahameliaputrisiahaansiahaan@gmail.comSindy Setiawanccindy1511@gmail.com<p>Artikel ini membahas Pancasila sebagai filosofi hidup bangsa Indonesia yang menjadi dasar dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai filosofi yang digali dari nilai-nilai luhur budaya bangsa, Pancasila berfungsi sebagai pedoman moral dan panduan dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan beradab. Penelitian ini menggunakan metode empiris dengan pendekatan kualitatif untuk memahami penerapan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila masih relevan untuk menjawab tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi, meskipun pengamalannya di lapangan sering kali belum optimal. Faktor utama yang memengaruhi lemahnya implementasi Pancasila antara lain kurangnya keteladanan, menurunnya kesadaran moral, serta pengaruh budaya luar yang tidak sejalan dengan kepribadian bangsa. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan karakter, kebijakan publik, dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.Dalam konteks modern dan era globalisasi, Pancasila berperan penting sebagai filter budaya dan ideologi bangsa agar tidak terpengaruh oleh nilai-nilai asing yang bertentangan dengan jati diri Indonesia. Pengamalan Pancasila secara konsisten dapat memperkuat persatuan dan kesatuan, menumbuhkan rasa toleransi, serta mendorong terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai filosofi negara bukan sekadar warisan sejarah, tetapi menjadi dasar dinamis yang relevan untuk menghadapi berbagai tantangan zaman dan mewujudkan cita-cita bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur.</p>2025-11-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7128TINDAK PIDANA HAM: KAJIAN HUKUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL ATAS KASUS WASIOR & WAMENA2025-11-23T08:37:49+00:00Marisa Bela Kuntanimarisabelakuntani@gmail.com<p><em>The criminal act of violating Human Rights (HAM) is an extraordinary crime, as regulated in national and international law. This research aims to explain the concept of human rights crimes based on Law Number 26 of 2000, analyze national and international legal regulations, and test both important cases, namely Wasior (2001) and Wamena (2003). Through a juridical-normative approach and literature study, the study found that the two events fulfilled the elements of crime against humanity, due to widespread and systematic attacks on civilians, in the form of torture, arson, forced disappearance, sexual violence, to the burning of residents' houses. Although the National Human Rights Commission has indicated serious human rights violations, the legal process stopped due to political constraints and differences of views between the National Human Rights Commission and the Attorney General. This study emphasizes the need to strengthen the Human Rights Court mechanism, a stronger commitment, and the harmonization of national law with international standards so that the handling of serious human rights violations can be effective and accountable.</em></p>2025-11-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7134Sistem Pengeolahan Limbah Cair Pada Kolam Pengendapan Lumpur I (KPL I) Menggunakan Metode Waste Water Treatment Plant PT. X 2025-11-24T07:07:23+00:00Ahmad Yori Tegar Pratamaahmadyori08@gmail.comPanisean Nasutionpaniseannasution@malahayati.ac.idNatalina Natalina ahmadyori08@gmail.com<p>This internship report discusses the wastewater treatment system at Sedimentation Pond I (KPL<br>I) using the Waste Water Treatment Plant (WWTP) method at PT X, Tarahan Port Unit. The objective is to<br>analyze the wastewater treatment process to meet the Environmental Quality Standards (BML) as regulated<br>in Lampung Province Regional Regulation No. 11 of 2012. The WWTP process includes several stages,<br>from initial sedimentation in KPL, chemical processes (coagulation, flocculation, and filtration), to<br>monitoring key water quality parameters such as pH, TSS, Fe, and Mn. Results show that the WWTP system<br>is highly efficient in reducing pollutants and maintaining wastewater quality to prevent environmental<br>contamination. Despite challenges such as high operational costs and sludge accumulation, the system is<br>proven to be effective in supporting environmental sustainability in the mining port area.</p>2025-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7147OPTIMALISASI MEDIA DIGITAL SEBAGAI UPAYA PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI ERA MODERN2025-11-24T16:15:34+00:00Cylthamia Rosalbaochacyltha@gmail.comAtiqah Ghina Zikrillahatiqahghina@gmail.comAnnisa Putriannisaputri03@gmail.com<p>Era modern ditandai oleh perkembangan teknologi digital yang pesat dan memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Media digital kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga menjadi instrumen utama dalam pembentukan nilai dan identitas bangsa. Namun, kemudahan teknologi ini turut membawa tantangan etika yang berpotensi melemahkan kesadaran moral dan ideologi nasional. Artikel ini membahas optimalisasi media digital sebagai upaya penanaman nilai-nilai Pancasila di era modern. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi literatur, penelitian ini menganalisis bagaimana platform digital dapat dijadikan sarana efektif untuk memperkuat karakter kebangsaan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dalam literasi digital dan etika bermedia dapat memperkuat ketahanan moral bangsa di tengah arus globalisasi.</p>2025-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7149PERAN PANCASILA DALAM MENUMBUHKAN SEMANGAT BELA NEGARA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI MAHASISWA UBL ANGKATAN 20252025-11-24T16:54:44+00:00Veronika Lentera Alfansa29611011@student.ubl.ac.idMarsya Anindia Putri29611020@student.ubl.ac.idKadek Dinda Irmawati29611021@student.ubl.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkan semangat bela negara di kalangan mahasiswa Universitas Bandar Lampung Angkatan 2025. Latar belakang penelitian ini didasari oleh fenomena menurunnya kesadaran kebangsaan dan semangat bela negara akibat pengaruh globalisasi, budaya digital, serta gaya hidup individualistis di kalangan generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara metode empiris dan normatif dengan desain kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, survei sederhana, serta dokumentasi kegiatan kemahasiswaan, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa (84%) memiliki pemahaman konseptual yang kuat terhadap peran Pancasila dalam membangun semangat bela negara. Nilai-nilai yang paling sering diimplementasikan mahasiswa adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yang tercermin melalui perilaku gotong royong, kepedulian sosial, dan partisipasi dalam kegiatan kebangsaan. Namun demikian, masih terdapat kesenjangan antara pemahaman dan praktik nyata, terutama akibat pengaruh media sosial, rendahnya kesadaran diri, dan lingkungan kampus yang kurang mendukung internalisasi nilai-nilai kebangsaan. Secara normatif, Pancasila dipahami sebagai landasan moral, ideologis, dan konstitusional yang membentuk karakter warga negara untuk berperan aktif dalam bela negara. Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan pendidikan Pancasila secara kontekstual dan aplikatif, baik melalui kurikulum, kegiatan kampus, maupun literasi digital. Upaya tersebut diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud bela negara di era digital.</p>2025-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7145REKONSTRUKSI STRUKTURAL DAN INTERPRETASI SIMBOLIK ALAT MUSIK SASANDO DALAM KONTEKS EKOLOGI BUDAYA NUSA TENGGARA TIMUR2025-11-24T14:50:17+00:00Muhammad Aprizalaprizalm327@gmail.comMuhammad Brilian Setyaditama aprizalm327@gmail.comMuhammad Alffanaprizalm327@gmail.comAzzahra Putri Syahbaniaprizalm327@gmail.comNida Siyadatiaprizalm327@gmail.comSyahirul Baharaprizalm327@gmail.comFarkhan Abdurochim Alfarauqaprizalm327@gmail.com<p>Pelestarian alat musik tradisional Sasando di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, menghadapi tantangan besar di tengah arus modernisasi dan perubahan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Sasando sebagai simbol identitas budaya melalui pendekatan integratif yang menggabungkan teori strukturalisme Lévi-Strauss, fungsionalisme Malinowski, dan teori evolusi budaya White. Temuan menunjukkan bahwa Sasando memiliki struktur simbolik yang mencerminkan hubungan manusia dengan alam, serta fungsi sosial yang memperkuat kohesi komunitas dan transmisi nilai budaya. Inovasi teknologi, seperti pengembangan Sasando elektrik, memperlihatkan transformasi yang mendukung kelestarian instrumen ini tanpa mengurangi nilai tradisionalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun minat generasi muda terhadap Sasando rendah, ada peluang untuk memperkenalkan inovasi yang relevan dengan perkembangan musik kontemporer. Pelestarian Sasando memerlukan pendekatan yang mencakup pelatihan budaya, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, serta penghormatan terhadap prinsip tradisional dan inovasi kreatif.</p> <p> </p>2025-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7139TANTANGAN MENJAGA NILAI KETUHANAN DI ERA AI: PERSPEKTIF MAHASISWA BARU INFORMATIKA UNIVERSITAS JEMBER 2025-11-24T13:23:39+00:00Mohamad Febri Pratamamohamadfebripratama@gmail.comMrr Ratna Endangmohamadfebripratama@gmail.comNadia Hayfa Kenzabrina mohamadfebripratama@gmail.comTantya Cici Ramadanimohamadfebripratama@gmail.comZahra Salsabila Puridamohamadfebripratama@gmail.comYudha Rendra Dinatamohamadfebripratama@gmail.com<p><em>The development of artificial intelligence (AI) has brought about significant changes in the way students think, learn, and interact. This study aims to explore how students in the Informatics Study Program at the University of Jember understand and uphold divine values amidst the increasing use of AI. Using a descriptive quantitative method through a survey of 30 new Informatics Study Program students, the results show that the majority of students recognize the importance of divine values as ethical guidelines in the use of AI. However, some face a dilemma between technological efficiency and spiritual integrity, particularly regarding academic integrity and the potential for dependency that undermines religious reflection. Nevertheless, a new awareness is emerging that AI should be used as a tool that supports human values. This study emphasizes the need for a digital literacy curriculum that integrates technical skills with moral and spiritual values to ensure the ethical use of AI and shape students' character in the digital era.</em></p>2025-11-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7141Pengembangan Media Video Tutorial Pembuatan Desain Busana Pesta di Fase F SMK Negeri 1 Wonoasri2025-11-24T13:41:44+00:00Jasmine Haryatijasmine.22097@mhs.unesa.ac.idDeny Arifianadenyarifiana@unesa.ac.idMarniati Marniatimarniati@unesa.ac.id<p><em>This study aimed to describe the feasibility level of the video tutorial for creating evening gown designs in Phase F at SMK Negeri 1 Wonoasri and to examine students’ learning outcomes after its implementation. This research employed a research and development (R&D) method using the ADDIE model. Data were collected through validation sheets assessed by three material experts, three media experts, and three language experts, as well as performance tests. The data were analyzed using descriptive statistics, including the calculation of average validation scores and learning mastery percentages. The results indicated that the video tutorial achieved a validity level of 96.1%, categorized as highly feasible, and the learning mastery reached 86.11%.</em></p>2025-11-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7170EVALUASI SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK PADA GEDUNG ADMINISTRASI DI PT.X2025-11-26T07:34:39+00:00Hafis Dias Gitarahafzdias@gmail.comHardoyo HardoyoHardoyo@gmail.conmSulastri SulastriSulastri@gmail.com<p><em>The Domestic Wastewater Treatment Plant (IPAL) plays a crucial role in maintaining environmental quality, especially within industrial operation areas. This study aims to evaluate the domestic wastewater treatment system at the Administration Building of PT.X. The research method includes direct observation, document analysis, and laboratory testing of water quality parameters such as BOD, COD, TSS, pH, and oil & grease content. The IPAL system combines anaerobic and aerobic processes, supported by an activated carbon filtration stage. The evaluation results indicate that the treatment system effectively reduces key pollutants to levels that comply with the quality standards set by the Indonesian Ministry of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016. The achieved treatment efficiency demonstrates the system's success in managing domestic wastewater in a sustainable and environmentally friendly manner.</em></p> <p> </p>2025-11-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7192Penguatan Pendidikan Berbasis Pancasila dalam Meningkatkan Literasi Digital Mahasiswa di Era Digitalisasi Nasional di Universitas Jember2025-11-27T12:30:45+00:00Refiana Aurelia Saphiraaureliarefiana@gmail.comRatna Endang Widuatieaureliarefiana@gmail.comDania Nur Kamilaaureliarefiana@gmail.comNatasya Az Zahra Ardiansyahaureliarefiana@gmail.comYunan Gahralaureliarefiana@gmail.comMaisyithah Alifiyah Sabila Rohmahaureliarefiana@gmail.com<p><em>Strengthening Pancasila-based education at the University of Jember is a strategic step in facing the challenges of the national digitalization era. Through a learning approach that instills moral, social, and national values, students are guided to develop ethical, critical, and responsible digital literacy skills. This research employed qualitative methods, including literature review techniques and observations of educational programs at UNEJ. The results indicate that integrating Pancasila values into the learning process strengthens students' character as agents of social change who are adaptive to technological developments. The implementation of Pancasila-based education also encourages collaboration, mutual cooperation, and social awareness in the digital world. Therefore, strengthening Pancasila-based education is a crucial foundation for creating a young generation with character, digital literacy, and global competitiveness without losing their identity as Indonesians.</em></p>2025-11-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7195Plagiarisme Digital Mahasiswa PPKn Kelas 41 sebagai Krisis Nilai Kemanusiaan dalam Perspektif Pancasila Era AI2025-11-27T13:33:55+00:00Maulana Fathir Hidayat252410101046@unej.ac.idMrr Ratna Endang Widuatie252410101046@unej.ac.idRaihan Fakhruddin Al Zadid252410101046@unej.ac.idRismay Viantika Martha Putri252410101046@unej.ac.idRania Syahda Awandini252410101046@unej.ac.idSarah Putri Aulia252410101046@unej.ac.id<p><em>The phenomenon of digital plagiarism has become increasingly alarming among university students, especially in the era of the Artificial Intelligence (AI) Revolution that emphasizes speed and efficiency. This study aims to identify the forms, causes, and impacts of digital plagiarism among students of the General Education Course Pancasila 41, and to analyze the emerging crisis of human values from the perspective of Pancasila. A qualitative approach was combined with an online survey using Google Form, involving 30 student respondents. The results indicate that most students regularly use AI technologies such as ChatGPT and other content generators for academic purposes. Although AI facilitates efficiency in completing assignments, several students admitted a decline in academic honesty and ethical awareness. This phenomenon illustrates a crisis of human values particularly honesty, responsibility, and respect for intellectual property which reflect the second and fifth principles of Pancasila. The study highlights the urgency of developing Pancasila-based digital ethics literacy to cultivate morally responsible students amid the rapid growth of AI technology.</em></p>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7189Peran Purchasing Departement pada Deka Hotel Surabaya dalam Menekan Anggaran Operasional Hotel 2025-11-27T08:19:00+00:00Faustine Stella Gratia Hapan22013010130@student.upnjatim.ac.idDwi Suhartini22013010130@student.upnjatim.ac.id<p>Industri perhotelan mengalami pertumbuhan signifikan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan perkembangan sektor pariwisata. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, efisiensi anggaran operasional menjadi aspek penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis hotel. Artikel ini membahas peran strategis departement purchasing di Deka Hotel Surabaya dalam menekan anggaran operasional tanpa mengorbankan kualitas pelayanan. Departement purchasing tidak hanya bertugas melakukan pengadaan barang dan jasa, tetapi juga berperan dalam pengendalian biaya melalui pemilihan vendor yang selektif, pengawasan kualitas produk, serta evaluasi kebutuhan yang berkelanjutan. Strategi seperti kerja sama jangka panjang dengan pemasok, pemantauan persediaan secara berkala, dan pembatasan pembelian barang yang tidak mendesak, diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan mencegah pemborosan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengelolaan purchasing yang terstruktur dan terencana mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas keuangan hotel, sekaligus memperkuat akuntabilitas dalam manajemen operasional.</p>2025-11-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7215PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN LIMBAH PADAT (ORGANIK) YANG BERKELANJUTAN DI PT.X2025-11-28T08:23:41+00:00M Ikhsan Nasrudienullahihsanokee39@gmail.comHardoyo Hardoyoihsanokee39@gmail.comNatalina Natalinaihsanokee39@gmail.com<p>Pengelolaan limbah padat organik merupakan tantangan utama dalam industri agrikultur. PT.X, sebagai salah satu produsen nanas terbesar di Indonesia, menghasilkan limbah organik seperti kulit, batang, daun, dan kotoran ternak dalam jumlah besar. Perusahaan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular melalui pengomposan aerobik yang terintegrasi untuk meminimalkan limbah, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menghasilkan produk bernilai ekonomi. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif dengan observasi langsung terhadap sistem pengelolaan limbah, studi literatur internal perusahaan, serta dokumentasi teknis di fasilitas <em>Compost Plant</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengomposan melalui tahapan pemilahan, pencacahan, pencampuran dengan bioaktivator, dan pengolahan menggunakan teknologi <em>windrow composting</em>, <em>vermicomposting</em>, biochar, serta <em>Continuous Flow Technology</em> (CFT) mampu mengubah limbah organik menjadi kompos dalam bentuk bulky, pellet, dan premium. Produk kompos tersebut digunakan kembali di perkebunan untuk menggantikan pupuk kimia, sehingga menciptakan sistem tertutup yang berkelanjutan. Penerapan ekonomi sirkular di PT.X terbukti efektif dalam mendukung efisiensi sumber daya, memberikan nilai ekonomi baru, serta mengurangi dampak lingkungan dari limbah organik.</p>2025-11-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7213PENERAPAN ALGORITMA RANDOM FOREST DAN K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK DETEKSI INTRUSI PADA DATASET CICIDS20172025-11-28T07:28:00+00:00Mujiono Mujionomujiono@polije.ac.idDevita Ayu Larasati760017003@mail.unej.ac.id<p style="font-weight: 400;">Keamanan jaringan komputer merupakan aspek fundamental dalam menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data di era digital yang semakin kompleks. Intrusion Detection System (IDS) berbasis machine learning telah menjadi solusi efektif dalam mengidentifikasi aktivitas jaringan yang mencurigakan secara otomatis. Penelitian ini mengkaji dan membandingkan performa dua algoritma machine learning populer, yaitu Random Forest (RF) dan K-Nearest Neighbor (KNN), dalam mendeteksi intrusi menggunakan dataset CICIDS2017 yang komprehensif dan representatif. Metodologi penelitian meliputi tahap preprocessing data, pelatihan model, optimasi parameter, dan evaluasi performa menggunakan metrik akurasi, precision, recall, F1-score, serta waktu komputasi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa RF unggul dengan akurasi mencapai 98.5%, sedangkan KNN memperoleh akurasi sebesar 95.2%. Analisis mendalam mengindikasikan bahwa RF lebih mampu menangani data berdimensi tinggi dan kompleksitas fitur yang tinggi dibandingkan KNN. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan IDS berbasis machine learning yang efektif dan efisien, serta memberikan rekomendasi untuk implementasi algoritma yang optimal dalam konteks keamanan jaringan.</p>2025-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7229ANALISIS HAMBATAN SANTRI DALAM MEMBACA ARAB GUNDUL DI PESANTREN SALAFI AT-TIBYAN2025-11-29T05:16:36+00:00Alim Budimanimanalim187@gmail.comArin Hamidarinhamid081@gmail.com<p>This study aims to analyze the challenges faced by students in reading unvowelled Arabic texts (kitab kuning) at the Salafi-based At-Tibyan Islamic boarding school. The research focuses on linguistic, pedagogical, psychological, and environmental factors that contribute to students’ limited literacy in classical Arabic texts. Using a library research method, this study examines scholarly literature, including academic journals, books, and previous research findings. The results indicate that the primary difficulties stem from weak mastery of Arabic grammar (nahwu and sharaf), limited vocabulary, and insufficient systematic reading practice. Pedagogical barriers are linked to traditional teacher-centered methods, while psychological factors such as learning anxiety and low self-confidence exacerbate the issue. Furthermore, the learning environment, which prioritizes spoken Arabic without balancing it with textual literacy training, contributes to a mismatch in students’ language competencies. This research highlights the need for holistic, innovative, and adaptive instructional strategies to improve students’ ability to read classical Arabic texts effectively.</p>2025-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7228PERAN ALAT MUSIK POLOPALO DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN TRADISI MASYARAKAT GORONTALO2025-11-29T01:30:58+00:00Dimas Tri Purtantodimaspurtanto826@gmail.comMuhammad Rizki As SidiqRizki@gmail.comSabrina Fidzah KahlaaSabrina@gmail.comSalsa NoviandaniSalsa@gmail.comSulis Nur AdyantiSulis@gmail.comSyahirul BaharSyahirul@gmail.comFarkhan Abdurochim AlfarauqFarkhan@gmail.com<p><em>The traditional Polopalo musical instrument is one of the cultural heritages of the Gorontalo people that serves more than just a medium of entertainment. This study aims to analyze the role of the Polopalo musical instrument in the social life and traditions of the Gorontalo people. The methods used are literature study and cultural observation to see how Polopalo is used in various social contexts, such as traditional ceremonies, art performances, and interactions between community members. The results of the analysis show that Polopalo plays a role as a medium of cultural expression, strengthening local identity, and strengthening social relations through shared activities such as playing folk music. In addition, Polopalo has historical and symbolic value that reflects the harmonious and communal character of the Gorontalo people. Thus, the existence of Polopalo is not only part of traditional art, but also an important element in maintaining social values and traditions passed down from generation to generation.</em></p> <p> </p>2025-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7238STRATEGI HOLISTIK PENGUATAN SILA PERSATUAN: INSTRUMEN FUNDAMENTAL PERWUJUDAN KARAKTER BANGSA YANG UTUH DAN BERDAULAT2025-11-29T15:09:42+00:00Zainudin Hasanzainudinhasan@ubl.ac.idMuhammad Mustofamuhammadmustofa20237@gmail.comMuhammad Dhoni Magribi28331017@student.ubl.ac.idZaein Norika Marsyandazaeinnorikamarsyanda@gmail.com<p>Kajian ini menyajikan analisis holistik mengenai strategi penguatan Sila Persatuan Indonesia, sila ketiga Pancasila. Sila ini diposisikan sebagai instrumen fundamental untuk mewujudkan karakter bangsa yang utuh, berdaulat, dan kokoh, yang dimaknai bukan sebagai penyeragaman melainkan harmoni yang menyatukan keberagaman. Analisis difokuskan pada diagnosis tantangan kontemporer yang mengancam persatuan, mencakup tiga domain utama: ancaman digital (polarisasi politik, disinformasi), ancaman ideologis (radikalisme, eksklusivisme), dan ancaman sosial-struktural (kesenjangan, ketidakadilan). Artikel ini menguraikan secara sistematis tiga pilar respons strategis. Pertama, pilar kultural (imunitas sosial) yang difokuskan pada revitalisasi gotong royong, pemanfaatan kearifan lokal sebagai resolusi konflik, dan dialog antarbudaya. Kedua, pilar institusional (perisai sistemik) yang mencakup revitalisasi Pendidikan Pancasila (PPKn) agar relevan secara digital, implementasi kerangka hukum penanganan konflik, dan otonomi daerah untuk keadilan. Ketiga, pilar digital (benteng narasi) yang menekankan literasi digital etis dan ofensif narasi positif. Hasilnya menunjukkan bahwa sintesis holistik dari ketiga strategi inilah yang dapat mentransformasi Sila Persatuan menjadi instrumen aktif untuk mewujudkan karakter bangsa yang "utuh" melalui pemulihan dialog, "fundamental" melalui internalisasi nilai, dan "berdaulat" melalui pembentukan wawasan global berjiwa nasionalis.</p>2025-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7239TOLERANSI ANTARA UMAT BERAGAMA DALAM BINGKAI PANCASILA2025-11-29T15:21:37+00:00Anggun Sakinahanggunsakinah0@gmail.comRisnu Puja Kusumarisnurisnu72@gmail.comAlqyusa Refaldo Saputraalqusarevaldo@gmail.com<p><em>Toleransi antarumat beragama merupakan salah satu nilai fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki keberagaman agama, suku, dan budaya, Indonesia memerlukan dasar yang kuat untuk menjaga keharmonisan sosial. Pancasila sebagai dasar negara menjadi pedoman utama dalam membangun sikap toleransi tersebut. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, khususnya sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan sila ketiga “Persatuan Indonesia”, menegaskan pentingnya penghormatan terhadap perbedaan keyakinan serta penguatan persatuan dalam keberagaman. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan mampu mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama tanpa memandang latar belakang agama. Dengan demikian, Pancasila berperan sebagai landasan moral dan etika dalam memperkokoh toleransi antarumat beragama demi terciptanya kehidupan bangsa yang rukun, damai, dan berkeadilan.</em></p>2025-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7242FILOSOFI HIDUP SUNAN KALIJAGA: TINJAUAN FILSAFAT ILMU, MODEL DAKWAH KULTURAL, DAN MISTIK JAWA2025-11-30T00:03:12+00:00Nazila Syifa Thohirohsyifanazilakom22@gmail.comYeni Karneliyenikarneli@fip.unp.ac.idPuji Gusri Handayanipujigusrihandayani@gmail.com<p><em>This literature review aims to analyze and synthesize Sunan Kalijaga's philosophy of life from the perspective of the Philosophy of Science, covering the Ontological, Epistemological, and Axiological dimensions. Sunan Kalijaga was a central Wali Sanga figure in the Islamization of Java, estimated to have lived through four important royal. His philosophy centered on cultural acculturation, successfully integrating Islamic Sufi teachings with local Javanese traditions [cite: Naufaldi Alif, Laily Mafthukhatul, & Majidatun Ahmala, 2020]. Ontologically, his teachings emphasize Sangkan Paraning Dumadi as the essence of existence. Epistemologically, he stressed Tarak Brata as the method for seeking truth. Axiologically, this philosophy is manifested through the Molimo ethics and a cultural da'wah model prioritizing tolerance. His philosophical framework serves as a prototype for Pribumisasi Islam and a vital foundation for national character education.</em></p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7254RASIONALISME DALAM FILSAFAT ISLAM: ANALISIS ATAS PEMIKIRAN HARUN NASUTION2025-11-30T12:13:48+00:00Vivit Luvitasarivivitluvitasari@gmail.comYeni Karneliyenikarneli@fip.unp.ac.idPuji Gusri Handayanipujigusrihandayani@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pemikiran rasional Harun Nasution dalam perspektif filsafat, yang mencakup dimensi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Harun Nasution merupakan salah satu tokoh pembaruan pemikiran Islam di Indonesia yang menekankan pentingnya penggunaan akal dalam memahami ajaran agama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka melalui penelusuran karya-karya Harun Nasution serta berbagai literatur pendukung mengenai rasionalisme dan teologi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ontologis, Harun memandang bahwa realitas keagamaan tidak bersifat tunggal dan statis, melainkan memiliki sisi absolut dan relatif yang memungkinkan terjadinya penafsiran dan pembaruan sesuai perkembangan zaman. Secara epistemologis, ia menempatkan akal sebagai instrumen penting dalam memperoleh pengetahuan agama. Akal tidak dimaksudkan untuk menggantikan wahyu, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memahami, mengkritisi, dan menafsirkan ajaran Islam secara lebih komprehensif dan kontekstual. Secara aksiologis, pemikiran rasional Harun diarahkan untuk membangun sikap progresif, melawan stagnasi intelektual, dan mendorong umat Islam agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta tantangan modernitas. Dengan demikian, pemikiran Harun Nasution memberikan kontribusi besar dalam memperkuat tradisi intelektual Islam dan membuka ruang dialog antara agama, akal, dan modernitas. Pemikiran ini juga relevan dalam upaya mengembangkan pemahaman keagamaan yang terbuka, kritis, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kontemporer.</p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7269Studi Kasus Tentang Penggunaan Make Up dan Analisis Sosial - Psikologis pada Siswa SMAN 15 Pekanbaru. (A Case Study on the Use of Make-Up and a Socio-Psychological Analysis among Students of SMAN 15 Pekanbaru)2025-12-01T04:59:55+00:00Donal Donaldonal@lecturer.unri.ac.idDwi Rahmadani IndraDwi.rahmadani@lecturer.unri.ac.idTesa Sessio Mentianatesasessio.1326@student.unri.ac.idAura Anisa Simarmataaura.anisa4489@student.unri.ac.idEnjelika Aristienjelika.aristi1756@student.unri.ac.id<p>This study discusses the phenomenon of make-up use among adolescents, particularly female students at SMAN 15 Pekanbaru, which has become part of their lifestyle and a form of self-expression. The purpose of this research is to analyze the social and psychological factors influencing make-up use and its impact on students’ self-confidence and social adjustment. The method used is a case study with a qualitative approach through literature analysis and assessment of a student who regularly uses make-up. The results show that this behavior is influenced by family, peers, and social media, where make-up serves to enhance self-confidence but may also lead to dependency on social validation. Through individual counseling and psychoeducation, students are guided to build healthy self-confidence based on their personal potential rather than physical appearance. This study highlights the important roles of guidance and counseling teachers, parents, and schools in supporting students to channel their interest in make-up in a positive and balanced way.</p> <p> </p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7273 IMPLEMENTASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAN JASA PEMBUKUAN DI KANTOR JASA AKUNTAN 2025-12-01T06:18:11+00:00Devina Putri Wardani22013010358@student.upnjatim.ac.idErna Sulistyowati22013010358@student.upnjatim.ac.id<p>Artikel ini membahas penerapan layanan penyusunan laporan keuangan dan pembukuan yang disediakan oleh Kantor Jasa Akuntan (KJA) sebagai bentuk kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelaporan keuangan, khususnya bagi entitas berskala kecil dan menengah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses penyusunan laporan keuangan dan layanan pembukuan dijalankan secara profesional oleh KJA, serta mengevaluasi sejauh mana peran KJA dalam membantu klien memenuhi kewajiban pelaporan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasi langsung pada salah satu KJA. Temuan menunjukkan bahwa proses penyusunan laporan keuangan dan pembukuan dilakukan secara sistematis, mulai dari pencatatan transaksi, pengelompokan akun, hingga penyusunan laporan akhir yang digunakan untuk keperluan pengambilan keputusan dan pelaporan pajak. Keberadaan KJA terbukti memberikan dukungan yang signifikan bagi klien yang belum memiliki sistem akuntansi internal. Oleh karena itu, profesionalisme serta keterlibatan aktif KJA menjadi aspek penting dalam mendorong akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan.</p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7274IMPLEMENTASI JUST IN TIME TERHADAP EFISIENSI PASOKAN BAHAN LEATHER DI PABRIK GLOVE PT ADI SATRIA ABADI2025-12-01T07:07:05+00:00Syahrul Hidayatullahsyahrul.hidayatullah07@gmail.comWidya Setiafindarisyahrul.hidayatullah07@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Poorly managed raw material inventory can lead to cost inefficiencies, stock accumulation, and disruptions in production flow. PT Adi Satria Abadi, a glove manufacturing company, has experienced excessive leather raw material inventory due to a procurement system that has not yet been optimally implemented. This study aims to analyze the application of the Just-In-Time (JIT) method in improving the efficiency of leather raw material supply and reducing inventory costs. The research employs a quantitative descriptive method with a case study approach, using data on raw material purchases, material usage, inventory costs, and ordering frequency. The analysis compares conditions before and after the implementation of the JIT method, including optimal order quantity, total inventory cost, and storage efficiency. The results show that the implementation of the JIT method reduced inventory costs by 59.2%, decreased idle stock by 37%, and improved the smoothness of raw material supply by 36.36%. Therefore, the JIT method can serve as an effective solution for companies in managing leather raw material inventory efficiently and sustainably.</span></em></p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7277PEMIKIRAN SOCRATES TERHADAP PENGEMBANGAN FILSAFAT MODERN2025-12-01T10:35:53+00:00Silvi Duwi Nitamisilviduwinitamii@gmail.comYeni Karneliyenikarneli@fip.unp.ac.idPuji Gusri Handayanipujigusrihandayani@gmail.com<p>Socrates merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat Barat karena berhasil mengalihkan fokus filsafat dari spekulasi kosmologis menuju kajian mendalam mengenai manusia, moralitas, dan proses memperoleh pengetahuan. Melalui metode elenchus atau tanya-jawab, ia menegaskan bahwa kebenaran harus dicari melalui dialog kritis, rasionalitas, dan kesadaran diri. Keterkaitan antara pemikiran Socrates dan filsafat modern tampak jelas dalam orientasi yang sama terhadap akal dan sikap kritis terhadap keyakinan yang tidak teruji, sebagaimana terlihat dalam rasionalisme René Descartes. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan sistematis antara pemikiran Socrates dan fondasi filsafat modern, khususnya dalam konteks keraguan metodis Descartes dan perkembangan epistemologi modern. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dengan menganalisis berbagai sumber primer dan sekunder terkait pemikiran Socrates dan filsafat modern. Hasil kajian menunjukkan bahwa keduanya dihubungkan oleh keyakinan bahwa akal merupakan instrumen utama dalam menemukan kebenaran. Relevansi pemikiran Socrates tetap kuat dalam kehidupan kontemporer, terutama dalam menghadapi banjir informasi, polarisasi sosial, dan kecenderungan menerima pendapat tanpa verifikasi. Warisan intelektual Socrates menegaskan bahwa kemajuan pengetahuan dan kehidupan moral yang bijaksana bergantung pada rasionalitas, dialog kritis, serta kejujuran intelektual.</p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7284TINJAUAN ONTOLOGI PEMIKIRAN HUMANISTIK ERICH FROMM: IMPLIKASINYA BAGI BIMBINGAN DAN KONSELING2025-12-01T14:20:08+00:00Ariyanto Arja Putraariyantoarja1@gmail.comYeni Karneliyenikarneli@fip.unp.ac.idPuji Gusri Handayanipujigusrihandayani@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dimensi ontologis dalam pemikiran Humanistik Erich Fromm serta implikasinya bagi praktik bimbingan dan konseling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka (<em>library research</em>). Penelitian ini menelaah karya-karya Erich Fromm serta berbagai literatur ilmiah terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ontologi pemikiran Erich Fromm memandang manusia sebagai makhluk yang sadar, bebas dan memiliki eksistensi yang berkembang melalui keterhubungan, kebebasan, produktivitas, dan orientasi moral. Perspektif ontologis tersebut memberikan kontribusi penting dalam praktik bimbingan dan konseling, terutama dalam memandang klien sebagai individu yang utuh dan juga berkontribusi sebagai dasar filosofis bagi konselor dalam merancang intervensi yang lebih humanistik dan sensitif terhadap konteks sosial-budaya. Dengan demikian, kajian ini menegaskan relevansi pemikiran Erich Fromm sebagai fondasi ontologis dalam mengembangkan praktik bimbingan dan konseling yang komprehensif dan berorientasi pada kemanusiaan.</p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7256DIGITALISASI BAHAN PUSTAKA MELALUI DATABASE UNTUK PENERAPAN PADA APLIKASI INLISLITE DI PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALLA2025-11-30T14:16:06+00:00Nurfitri Nurfitrinf96337@gmail.comMusdalifah Musdalifahnf96337@gmail.comNasrullah Nasrullahnf96337@gmail.comTouku Umarnf96337@gmail.comSaenal Abidinnf96337@gmail.com<p><em>The digitization of library materials is a strategic step in responding to technological developments and improving information accessibility. This study aims to examine the contribution of Field Practice (Praktik Kerja Lapangan/PKL) students to the digitization process of library materials through database creation and its implementation in the INLISLite application at the Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Kalla Library. The research method used a descriptive qualitative approach with a participatory design, describing the direct involvement of students over 24 working days. The results show that PKL students actively participated in seven main activities: (1) inputting book data into the INLISLite database; (2) recording inventory in the master book; (3) checking the similarity of scientific papers using Turnitin; (4) inputting student thesis data; (5) inventorying library materials and stamping; (6) inputting book covers; and (7) inputting copy data. These activities provenly supported the realization of a structured and efficient information retrieval system. In conclusion, the participation of PKL students served not only as a medium for applying the knowledge they had learned but also contributed significantly to accelerating library automation and the transformation towards a more user-serving digital library.</em></p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7257DASAR-DASAR DAN RUANG LINGKUP EVALUASI PENDIDIKAN2025-11-30T14:21:06+00:00Rusdiana Navliarusdiananavlia@iainmadura.ac.idUfil Kailaufilkaila123@gmail.com<p><em>Educational evaluation plays a crucial role in assessing the effectiveness of teaching and the achievement of learning objectives. This study examines three main aspects of educational evaluation: its definition, fundamental principles, and scope. The definition of evaluation involves a systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information regarding both learning outcomes and instructional processes. The fundamental principles emphasize careful planning, the use of valid and reliable instruments, and applying evaluation results for continuous improvement. Meanwhile, the scope covers assessment of student competencies, teaching methods, curriculum implementation, and institutional performance. Evaluation is comprehensive and requires the involvement of various stakeholders to provide objective, constructive, and actionable information. The findings offer guidance for educators and institutions in designing evaluation strategies that are effective, sustainable, and supportive of overall quality enhancement in education.</em></p>2025-12-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7309Pemulihan Semangat dan Ekspresi Diri Siswa Melalui Pendekatan Client-Centered2025-12-03T01:25:24+00:00Donal Donaldonal@lecturer.unri.ac.idDea Safitridea.safitri1310@student.unri.ac.idIzzah Mardhiyah Murassyidahizzah.mardhiyah2228@student.unri.ac.idMelinda Sarimelinda.sari4484@student.unri.ac.id<p><em>This study aims to describe the application of a humanistic counseling approach (client-centered) in assisting students who experience a decline in life enthusiasm and self-expression due to social pressures at school. The research employed a descriptive qualitative method with a case study design involving a seventh-grade student who exhibited behavioral changes from being cheerful to withdrawn and apathetic. Data were collected through observation, in-depth interviews, and counseling reflection notes, validated through source triangulation. The results indicate that the implementation of empathy, unconditional positive regard, and reflection of feelings in individual, group, and classroom counseling effectively facilitated the student’s emotional recovery, fostered a positive self-concept, and enhanced learning motivation and self-expression. The client-centered approach proved effective in helping the student restore socio-emotional balance and rebuild self-confidence.</em></p>2025-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7301MARAKNYA JUDI ONLINE: UPAYA PENGENDALIAN DENGAN KAMPANYE EDUKASI PUBLIK TENTANG PENGUATAN REGULASI DAN SANKSI PIDANA2025-12-02T08:21:07+00:00Ahmad Munawar Nuril Ibtisanahmadnuril1056@students.unnes.ac.idNoor Hamzah Syihabbudinhamzahnoorsyihabuddin@students.unnes.ac.idKresno Adi Wicaksonokresnoadi16@students.unnes.ac.idMuhammad Adymas Hikal Fikrihikal@mail.unnes.ac.id<p><em>The rise of online gambling in Indonesia in recent years has shown a significant increase, especially in Central Java and Semarang City. The development of digital technology, easy internet access, and low legal literacy among the public are the main factors accelerating the spread of this phenomenon. This study uses a mixed methods approach with a convergent design, combining quantitative and qualitative analysis to provide a comprehensive picture of the patterns of online gambling and the effectiveness of government policies in tackling it. Quantitative data was obtained by processing online news reports on the number of perpetrators, frequency of enforcement, and economic losses, while qualitative data was analyzed through content analysis of media narratives, public opinion, and statements from relevant officials. The results show that losses due to online gambling increased dramatically from 2021 to 2025, reaching Rp 600 trillion in 2024 and involving 686 defendants, including students. These findings reveal that although regulations such as the 2023 Criminal Code, the 2024 ITE Law, and PP 9/1981 have provided a strong legal basis, their implementation still faces challenges in terms of technology, law enforcement coordination, and low public legal education. This research underscores the urgency of strengthening regulations, enhancing digital forensic capabilities, and developing public education campaigns as comprehensive strategies to curb the rise of online gambling in Indonesia.</em></p>2025-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIKhttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/7294PEMIKIRAN FILSAFAT ONTOLOGI TAN MALAKA DALAM MADILOG SERTA RELEVANSI DALAM BIDANG PENDIDIKAN 2025-12-02T02:50:11+00:00Ilham Fahrizailhamfahriza73@gmail.comYeni Karneliyenikarneli@fip.unp.ac.idPuji Gusri Handayanipujigusrihandayani@gmail.com<p><em>This study examines Tan Malaka's thoughts in Madilog, which asserts that the essence of reality is material and can be explained through rationality, natural law, and empirical evidence. Tan Malaka criticized mystical mindsets that were considered to hinder the development of science and national progress. Ontologically, his thinking is rooted in Marxist materialism, which views matter as the basis of all existence, including human consciousness. In contrast to Feuerbach's passive materialism, Tan Malaka emphasized the importance of human activity (work) as a practical force capable of driving social change. Thus, Madilog is an attempt to reconstruct the way of thinking of Indonesian society towards a scientific, logical, and critical mindset as a foundation for intellectual development and national progress.</em></p>2025-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK