REVITALISASI NILAI NILAI TASAMUH DALAM PENERAPAN PENGUATAN PENDIDIKAN BERKARAKTER DI PONDOK PESANTREN MODERN 4 BAHASA AL MUHIBBIN JATIROGO TUBAN

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang uraian penelitian terkait realitas sikap tasamuh yang sudah diterapkan oleh santri di Pondok Pesantren Modern 4 Bahasa Al Muhibbin Jatirogo Tuban, dan Revitalisasi Nilai Tasamuh Dalam Penerapan Penguatan Pendidikan Berkarakter Di Pondok Pesantren Modern 4 Bahasa Al Muhibbin Jatirogo Tuban. Adapun hal yang melatarbelakangi adanya penelitian adalah karena banyak konflik yang melatarbelakangi perpecahan suatu bangsa yang multikultural, banyaknya golongan intoleran akan perbedaan. Yang akan menimbulkan perpecahan suatu bangsa dan Negara, itu juga akan berpengaruh dalam ranah pendidikan, yang notaben nya mengarah pada lahirnya generasi penerus. Ini perlu diwaspadai dan menjadi fokus penting dalam dunia pendidikan. Sikap tasamuh penting diterapkan dalam lembaga  pendidikan salah satunya dalam lembaga pesantren dapat dilakukan untuk penguatan pendidikan berkarakter sebagai cara perluasan betapa pentingnya sikap saling pengertian, saling menghargai. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. yakni penyusunan data untuk kemudian diolah, dijelaskan dan dianalisis serta dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Hasil penelitian ini menyajikan bahwa pertama, Perilaku tasamuh dalam membentuk karakter pada santri pondok pesantren 4 bahasa al muhibbin dimulai dengan hal kecil yaitu adanya saling tolong menolong antar teman, dan adanya saling menghargai sedikit banyak sudah diterapkan dalam diri santri itu sendiri. Kedua, Dalam revitalisasi nilai tasamuh sebagai penguatan pendidikan karakter, pesantren modern 4 bahasa al muhibbin menanganinya dengan berbagai metode seperti diadakannya berbagai kegiatan dalam pondok pesantren berupa: 1. pendalaman kitab kuning, program 4 bahasa (arab,inggris,jepang,mandarin), berbagai esktrakulikuler, dan muhadhoroh. 2. Keteladanan kyai. 2. Pembiasaan sikap tasamuh dalam diri santri. 3. Peran Guru Pendidik.