Sanggar Andhika Jaya dalam Pelestarian Tari Kiprah Glipang di Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo Tahun 1980-2024

Authors

  • Mia Widasari Kiswari Putri Universitas Udayana
  • Ida Ayu Wirasmini Sidemen Universitas Udayana
  • Anak Agung Inten Asmariati Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.61722/jssr.v3i6.6778

Keywords:

Cultural Preservation, Kiprah Glipang Dance, Probolinggo Regency, Regeneration, Sanggar Andhika Jaya

Abstract

This study aims to analyze the role and forms of preservation of the Kiprah Glipang Dance carried out by the Andhika Jaya Studio in Pendil Village, Probolinggo Regency, from 1980 to 2024. This research uses a qualitative method with a historical approach. Data collection techniques were carried out through observation, in-depth interviews with key informants, and document studies. The results show that Sanggar Andhika Jaya carries out comprehensive preservation through three main forms: (1) structured regular training with age grouping and a dancer regeneration system, despite facing challenges such as student discipline and the lack of regeneration for singers and musicians; (2) active participation in various art festivals from local to national levels, which functions as cultural promotion and education; and (3) contribution to government policy that establishes the Kiprah Glipang Dance as a local content subject in schools. The studio's existence also has positive implications for the community, such as strengthening social bonds and boosting the local MSME economy, and for the local government as a strategic partner in preserving cultural heritage and building the region's image. It is concluded that Sanggar Andhika Jaya has not only succeeded in maintaining the authenticity of the dance but has also innovated it into a therapeutic and cultural promotion medium.

References

Abdurrahman. (2025). Bahasa dan Budaya Probolinggo. Probolinggo: Saatsajak Publisher.

Arsip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo. (2023). Arsip Salinan Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 14. Probolinggo: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo.

Arsip Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2017). Arsip Salinan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Aziz, A. N. (2023). The Art of Jaran Bodhag Probolinggo as a Source of Inspiration for the Creation of Written Batik Motifs on Semi-Form Outerwear. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 40(1).

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo. (2019). Data Kesenian Kabupaten Probolinggo. Retrieved May 19, 2025, from dikdaya.probolinggo.go.id

Jacobus, R. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Jazuli, M. (1994). Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang Press.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan. (2004). Kebijakan Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan. Jakarta: Proyek Pengembangan Kebijakan Nilai Budaya.

Lahpan, N. Y. K. (2023). Festival Seni dan Ruang Publik yang Inklusif Bagi Pelestarian Seni Tradisi dan Pengembangan Ekosistem Pariwisata di Jawa Barat. Prosiding Penelitian Dan PKM ISBI Bandung. Bandung: Institut Seni Budaya Indonesia.

Maizarti. (2013). Ketika Tari Adat Ditantang Revitalisasi. Yogyakarta: Media Kreativa.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo. (2025). Kondisi Geografis Kabupaten Probolinggo. Retrieved September 21, 2025, from probolinggokab.go.id

Pujiwiyana. (2010). Pembinaan Paguyuban Seni Tradisional. Yogyakarta: Penerbit Elmatera.

Rusliana, I. (1990). Pendidikan Seni Tari: Buku Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Satriawati. (2018). Seni Tari. Gowa: PKBM Rumahbuku Carabaca.

Sedyawati, E. (1986). Tari Sebagai Salah Satu Pernyataan Budaya Dalam Pengetahuan Elemen Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian.

Sidemen, I. B. (1991). Lima Masalah Pokok dalam Teori Sejarah. Majalah Widya Pustaka, 7(2).

Tjahyadi, I. (2019). Kajian Budaya Lokal. Lamongan: Pagan Press.

Wapa, A. (2024). Preseving Cultural Heritage: Teaching the Traditional Dance to The Younger Generation in Sidorejo Villae. Jurnal Abdiwangi, 1(2).

Winarsih, N. (2022). Jejak Glipang: Daya Ungkit Bangkitnya Nasionalisme Pribumi Dan Media Promosi Pariwisata 4B. Jurnal Sandhyakala, 3(1).

Zoebazary, M. I. (2017). Orang Pendalungan Penganyam Kebudayaan di Tapal Kuda. Jember: Paguyupan Pandhalungan Jember.

Downloads

Published

2025-10-17