PENGARUH PELATIHAN KADER POSYANDU TERHADAP KEMAMPUAN DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI DESA MENGANTI KEDUNG JEPARA

Authors

  • Lia Fitriyani Universitas Safin Pati
  • Ratna Ratna Universitas Safin Pati
  • Feri Catur Yuliani Universitas Safin Pati

DOI:

https://doi.org/10.61722/jmia.v2i5.6568

Keywords:

pelatihan kader, deteksi dini, bahaya kehamilan

Abstract

Background : Pregnancy is a physiological process that requires monitoring to prevent complications. Early detection of pregnancy danger signs is crucial to reduce maternal mortality. Integrated service post (Posyandu) cadres play a strategic role in this effort, but limited knowledge and skills can hinder the success of early detection.Objective : To determine the effect of Posyandu cadre training on the ability to detect early signs of pregnancy danger in Menganti Village, Kedung District, Jepara Regency.Method :This study uses a pre-experimental design with a descriptive approach.one group pretest-posttestThe sample consisted of 30 Posyandu cadres, determined using a total sampling technique. The research instruments consisted of a knowledge questionnaire and an early detection skills observation sheet. Data analysis usedpaired sample t-test.Results : The average cadre skill score increased from 67.40 before training to 86.73 after training, with a p value of 0.000 (p < 0.05). This indicates a significant effect of training on the ability to detect early signs of pregnancy danger.Conclusion : Training Posyandu (Integrated Health Post) cadres effectively improves their ability to detect early signs of pregnancy danger. Regular training is needed to strengthen the cadres' role in improving maternal health services in the community.

 

Keywords: cadre training, early detection, pregnancy dangers

 

Abstrak. Latar Belakang : Kehamilan adalah proses fisiologis yang membutuhkan pemantauan untuk mencegah komplikasi. Deteksi dini tanda bahaya kehamilan penting dilakukan sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu. Kader posyandu memiliki peran strategis dalam upaya ini, namun keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dapat menghambat keberhasilan deteksi dini.Tujuan : Mengetahui pengaruh pelatihan kader posyandu terhadap kemampuan deteksi dini tanda bahaya kehamilan di Desa Menganti, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.Metode : Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel berjumlah 30 kader posyandu yang ditentukan dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan dan lembar observasi keterampilan deteksi dini. Analisis data menggunakan paired sample t-test.Hasil : Rata-rata skor kemampuan kader meningkat dari 67,40 sebelum pelatihan menjadi 86,73 setelah pelatihan, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan pelatihan terhadap kemampuan deteksi dini tanda bahaya kehamilan.Kesimpulan : Pelatihan kader posyandu efektif meningkatkan kemampuan deteksi dini tanda bahaya kehamilan. Pelatihan perlu dilakukan secara berkala untuk memperkuat peran kader dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu di masyarakat.

 

References

Aeni, N. (2021). Tingginya angka kematian ibu di Indonesia: Analisis penyebab langsung dan tidak langsung. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 10(1), 56–64.

American College of Obstetricians and Gynecologists. (2025). Tailored prenatal care delivery for pregnant individuals (Clinical Consensus). Washington, DC: ACOG.

Arianto, M. (2023). Pelatihan Kader dalam Pengukuran Antropometri Balita. Surabaya: STIKes Surya Mitra Husada.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2019). Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Balitbangkes Kemenkes RI.

Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia. Jakarta: BPS RI.

Benova, L., Tunçalp, Ö., Moran, A. C., & Campbell, O. M. R. (2020). Implementation of the new WHO antenatal care model for a positive pregnancy experience: A monitoring framework. BMJ Global Health, 5(6), e002605.

Dewi, R., & Maharani, Y. (2024). Hubungan pendidikan kader dengan kemampuan mengenali tanda bahaya kehamilan di Posyandu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 18(1), 75–82.

Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi. (2025). Panduan pengelolaan Posyandu bidang kesehatan. Sidikalang: Dinkes Kabupaten Dairi.

Isnamawati. (2022). Pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan kader tentang tanda bahaya kehamilan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 45–50.

Jayanti, R. & Arfiani, L. (2024). Pelatihan kader kesehatan dalam deteksi komplikasi kehamilan di Puskesmas Rejoso. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2(1), 88–95. Retrieved from https://jurnalpengabdianmasyarakatbangsa.com/index.php/jpmba/article/view/1860/1279

Kabwijamu, L., Waiswa, P., Kananura, R. M., et al. (2020). Differences in maternal danger sign knowledge and health-seeking behavior between community health worker models: A cross-sectional study. BMC Health Services Research, 20, 748.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman umum pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA). Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Petunjuk teknis kader kesehatan dalam deteksi dini kehamilan berisiko. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Rencana aksi nasional kesehatan ibu 2021–2025. Jakarta: Direktorat Kesehatan Keluarga, Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2023). Survei Kesehatan Indonesia 2023: Angka Kematian Ibu. Retrieved from https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/SKI2023-AKI.pdf

Kurniawan, B., Sukmawati, D. & Sari, D. (2023). Pengaruh pelatihan deteksi dini kehamilan risiko tinggi terhadap pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKIM, 14(1), 41–49. Retrieved from https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2332/1204

Kusmiwiyati. (2018). Pengaruh pelatihan pengisian KSPR terhadap keterampilan deteksi kehamilan risiko tinggi. Yogyakarta: UAD Press.

Nugroho, D. A., & Suryani, I. (2021). Analisis pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di wilayah kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 8(2), 89–95.

Nursalam. (2020). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Pender, N.J. (2024). Health promotion in nursing practice. Jakarta: EGC.

Putri, D. A., & Handayani, N. (2021). Efektivitas pelatihan kader dalam meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 12(1), 45–54.

Rahmawati, N., & Puspitasari, I. (2022). Faktor-faktor yang memengaruhi deteksi dini tanda bahaya kehamilan oleh kader Posyandu. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia, 10(2), 112–120.

Riansih. (2022). Hubungan pengetahuan kader dengan sikap melapor pada tenaga kesehatan. Jurnal Kebidanan Nusantara, 7(2), 32–38.

Saadah. (2020). Pengaruh pelatihan gizi terhadap sikap dan motivasi kader. Jurnal Promkes, 6(3), 115–120.

Setyowati, A., & Wardani, E. (2020). Peran kader Posyandu dalam deteksi dini komplikasi kehamilan. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 5(2), 65–72.

Sulistiyawati, I., & Pujiastuti, S. E. (2025). Peningkatan peran kader Posyandu dalam pencegahan kematian ibu melalui edukasi tanda bahaya kehamilan. Jurnal Abdi Kebidanan, 7(1), 10–18.

Tuncalp, Ö., Peña-Rosas, J. P., Lawrie, T., Bucagu, M., Oladapo, O. T., Portela, A., & Gülmezoglu, A. M. (2017). WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy experience—Going beyond survival. BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, 124(6), 860–862.

Downloads

Published

2025-09-15

Issue

Section

Articles